PENGARUH SUHU DAN DURASI DRY CURING TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER BERBASIS GROUND GRANULATED BLAST FURNACE SLAG

Lianasari, Angelina Eva and Anam, Muhammad Syaiful and Sibarani, Naomi Natasia PENGARUH SUHU DAN DURASI DRY CURING TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON GEOPOLIMER BERBASIS GROUND GRANULATED BLAST FURNACE SLAG. [Research]

[img]
Preview
Text (A. Eva Lianasari - Muh. Syaiful Anam -Naomi Natasia S)
05 POSTER RESEARCH WEEK 2020 TS.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Pembangunan infrastruktur di Indonesia saat ini dilakukan dengan jumlah yang sangat tinggi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di seluruh wilayah. Material beton merupakan material favorit dalam pekerjaan konstruksi infrastruktur di Indonesia. Semen Material merupakan material penyusun beton yang dalam proses pembuatannya menciptakan emisi gas CO yang berdampak pada pemanasan global. Berlatar belakang hal tersebut maka muncul teknologi beton non semen yaitu beton geopolimer yang menggunakan reaksi polimerasi material pozoland dengan aktivator sebagai pengganti reaksi hidrasi semen dalam pengikatan bahan susun. Bahan pozolland adalah bahan dengan kandungan unsur silika dan alumina yang reaktif, salah satu bahan yang mengandung unsur tersebut adalah Ground Granulated Blast Furnace Slag (GGBFS). GGBFS ini erupakan limbah pembakaran tanur pemurnian baja. Penelitian beton geopolimer ini menggunakan GGBFS sebagai bahan prekursor yang direaksikan dengan alkali aktivator (perbandingan 74% : 26%). Bahan penyusun alkali aktivator adalah sodium silikat (Na2SiO3) dan sodium hidroksida (NaOH) dengan perbandingan 5 : 2 (konsentrasi NaOH 8M). Untuk mixed desain per-m3 perbandingan volume antara binder dengan agregat adalah 30% : 70%, sedangkan agregat kasar dan agregat halus 65%:35%. Penelitian ini membahas proses dry curing beton geopolimer dengan variasi suhu 60oC, 90oC, dan 120oC dan variasi durasi curing 12 jam, 18 jam, dan 24 jam. Proses curing selanjutnya adalah dengan ambient curing. Sifat mekanik beton yang diuji mencakup kuat tekan, modulus elastisitas, kuat tarik belah, dan kuat lentur atau modulus of rupture. Hasil optimum pada semua pengujian diperoleh pada durasi dry curing 24 jam suhu 90oC.

Item Type: Research
Subjects: Sipil > Geo Teknik
Sipil > Geo Teknik
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 21 Sep 2020 03:30
Last Modified: 21 Sep 2020 03:30
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/22065

Actions (login required)

View Item View Item