Winarno, Dwi Budi (2020) PENGARUH PENGGUNAAN BATU KAPUR SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT PADA LAPISAN ASPHALT CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC). S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (DWI BUDI WINARNO)
02158740.pdf Download (6MB) | Preview |
|
Text
02158741.pdf Restricted to Registered users only Download (323kB) |
||
Text
02158742.pdf Restricted to Registered users only Download (133kB) |
||
Text
02158743.pdf Restricted to Registered users only Download (570kB) |
Abstract
PENGARUH PENGGUNAAN BATU KAPUR SEBAGAI SUBSTITUSI AGREGAT PADA LAPISAN ASPHALT CONCRETE – WEARING COURSE (AC-WC), Dwi Budi Winarno, NPM 15.02.15874, tahun 2020, Bidang Peminatan Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Menurut Departement Pekerjaan Umum (1987) laston merupakan campuran agregat bergradasi menerus dengan aspal panas yang dihamparkan pada suatu suhu tertentu. Laston terbagi atas 3 lapisan yaitu AC-Base, AC-BC, dan AC-WC dimana agregat merupakan material utama penyusun campuran tersebut. Batu Kapur merupakan salah satu jenis batuan sedimen yang keberadaannya melimpah di Indonesia dan masih sedikit pemanfaatannya dalam bidang konstruksi. Batu kapur pada lapisan pertama yang keras jarang dimanfaatkan dan sering menjadi limbah di lingkungan. Sifat batuan yang keras tersebut memungkinkan untuk digunakan sebagai bahan alternatif agregat kasar pada campuran laston AC-WC. Penelitian ini dilakukan dengan cara membuat variasi kadar substitusi agregat normal dengan batu kapur. Variasi kadar subtitusi yang dimaksud adalah 0% batu kapur, 25% batu kapur, 50% batu kapur, 75% batu kapur, dan 100% batu kapur dengan kadar aspal yang digunakan adalah 5%, 5,5%, 6%, dan 6,5%. Masingmasing variasi tersebut dibuat benda uji ganda (duplo) dengan total benda uji secara keseluruhan adalah 40 buah. Benda uji dilakukan pengujian karakteristik campuran menggunakan metode marshall test dengan batasan hasil pengujian sesuai spesifikasi Bina Marga tahun 2018. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar batu kapur 25% dan 50% memiliki nilai lebih rendah dari kadar batu kapur 0%, 75%, dan 100% karena jumlah batu kapur sebagai pengganti agregat normal belum mencukupi untuk mengisi rongga antar agregat. Pada kadar batu kapur 100% menunjukan nilai stabilitas tertinggi, namun tidak disarankan karena rongga antar agregat (VMA) terlalu rapat sehingga tidak memenuhi kriteria yang ditentukan dalam spesifikasi. Batu kapur dapat dimanfaatkan sebagai substitusi agregat normal dengan kadar maksimalnya 75% dari berat agregat total dengan kadar aspal optimum 6,0%.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Batu Kapur, Marshall test, Laston. |
Subjects: | Sipil > Geo Teknik Sipil > Geo Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | editor2 dua uajy |
Date Deposited: | 28 Oct 2020 13:24 |
Last Modified: | 28 Oct 2020 13:24 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/22274 |
Actions (login required)
View Item |