PENGARUH PENGGUNAAN GROUND GRANULATED BLAST FURNACE SLAG SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON SERAT

OSHAKHRESNA D., OKTAVIANUS (2019) PENGARUH PENGGUNAAN GROUND GRANULATED BLAST FURNACE SLAG SEBAGAI PENGGANTI SEBAGIAN SEMEN TERHADAP SIFAT MEKANIS BETON SERAT. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (JUDUL DAN ABSTRAK)
BAB 0.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB I)
BAB I.pdf

Download (301kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB II)
BAB II.pdf

Download (335kB) | Preview
[img]
Preview
Text (BAB III)
BAB III.pdf

Download (685kB) | Preview
[img] Text (BAB IV)
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (907kB)
[img] Text (BAB V)
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (864kB)
[img]
Preview
Text (BAB VI)
BAB VI.pdf

Download (3MB) | Preview

Abstract

Ground Graanulated Blast Furnace Slag adalah produk sampingan dari blast furnace yang digunakan untuk membuat baja. Dengan semakin banyaknya jumlah industri baja di Indonesia berdampak negatif bagi lingkungan, karena berpotensi menghasilkan limbah yang dapat dikategorikan sebagai limbah B3. Ground Graanulated Blast Furnace Slag diperoleh dengan memadamkan lelehan terak baja dari blast furnace dalam air atau uap, keringkan dan digiling menjadi bubuk halus yang memiliki permukaan spesifik sekitar 400 hingga 600 m2 / kg.Penggilingan terak pasir dilakukan dalam ball mill yang berputar. Benda uji yang digunakan berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm sebanyak 48 buah digunakan untuk pengujian kuat tekan, kuat tarik, dan modulus elastisitas beton, serta benda uji berbentuk kubus dengan ukuran 15 cm x 15 cm x 15 cm sebanyak 4 buah yang digunakan untuk pengujian kuat tekan mortar. Penelitian ini dilakukan dengan variasi spesimen sebagai berikut : BNS, BSG 20, BSG 40, dan BSG 60, dengan substitusi ground granulated blast furnace slag sebagai pengganti sebagian semen masing-masing sebesar 0%, 20%, 40%, dan 60%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kuat tekan optimum beton serat terjadi pada variasi BSG 40 pada umur beton 7, 14, 28 hari yaitu masing-masing sebesar fc’ = 26.06, 36.51, 40.36 MPa dibandingkan dengan beton serat normal sebesar fc’ = 21.71, 29.81, 33.73. Untuk kuat tarik beton serat optimum terjadi pada variasi BSG 40 yaitu sebesar fct = 3.89 MPa dibandingkan dengan beton serat normal sebesar fct = 2.62 MPa. Sedangkan untuk modulus elastisitas beton optimum pada umur 7, 14, dan 28 hari masing-masing terjadi pada beton BSG 40 yaitu sebesar 24277.79, 25361.26, 29529.34 MPa dibandingkan dengan beton serat normal yakni masing-masing pada umur beton 7,14,28 hari sebesar 20958.79, 22686.65, 23690.9 MPa. Hasil pengujian kuat tekan mortar dengan umur mortar 28 hari optimum pada variasi BSG 40 yakni sebesar 30.58 MPa dengan beton serat normal sebesar 23.83 MPa.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: ground granulated blast furnace slag, kuat tekan beton, kuat tarik beton, modulus elastisitas beton, kuat tekan mortar.
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 06 Nov 2020 02:02
Last Modified: 06 Nov 2020 02:02
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/22396

Actions (login required)

View Item View Item