ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN SOFTWARE VISSIM (Studi Kasus: Simpang Ngabean Yogyakarta)

Nindita, Fransisca Aria (2020) ANALISIS KINERJA SIMPANG BERSINYAL MENGGUNAKAN SOFTWARE VISSIM (Studi Kasus: Simpang Ngabean Yogyakarta). S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Fransisca Aria Nindita)
1602164251.pdf

Download (7MB) | Preview
[img] Text
1602164254.pdf
Restricted to Registered users only

Download (316kB)
[img]
Preview
Text
1602164255.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Kota Yogyakarta merupakan kota budaya, kota pelajar, dan kota pariwisata. Hal tersebut menjadikan banyak masyarakat dari luar kota hingga manca negara tertarik untuk datang bahkan tinggal di Kota Yogyakarta. Semakin banyaknya pertambahan jumlah penduduk di Kota Yogyakarta menjadikan arus lalu lintas juga semakin padat. Hal yang perlu diperhatikan adalah keseimbangan antara arus lalu lintas dan kapasitas jalan supaya tidak terjadi kemacetan. Maka dari itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja simpang bersinyal Ngabean dan berupaya mengoptimalisasi kinerja pada simpang tersebut. Dalam penelitian ini, survei lapangan dilakukan pada hari Kamis, 5 Maret 2020 pada saat jam – jam sibuk. Survei dibagi menjadi tiga sesi yaitu pagi (06.00 – 08.00), sesi siang (12.00 – 14.00), sesi sore (16.00 – 18.00). Beberapa data yang diambil ketika survei di lapangan meliputi geometrik jalan, volume kendaraan, kecepatan kendaraan, hambatan samping, kecepatan kendaraan, dan kondisi lingkungan di sekitar Simpang Ngabean. Volume kendaraan tertinggi terjadi pada pukul 13.00 – 14.00 WIB sebanyak 7899 kendaraan/jam. Setelah mendapatkan data kemudian dimodelkan dan dianalisis menggunakan software vissim dan dibantu dengan perhitungan MKJI 1997 untuk mengetahui panjang antrean kendaraan, waktu tunda, dan derajat kejenuhan. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi eksisting Simpang Empat Ngabean pada tingkat pelayanan yang buruk. Hal ini dibuktikan dengan dengan hasil tundaan simpang 153,81 detik pada tingkat pelayanan F dan derajat kejenuhan tertinggi 1,55. Besarnya derajat kejenuhan menandakan simpang Ngabean tidak mampu melayani arus lalu lintas. Maka dari itu penulis memberikan tiga alternatif demi mendapatkan hasil yang optimal untuk memperbaiki kinerja simpang Ngabean. Alternatif I dengan memperhitungkan waktu hijau dengan standar MKJI 1997 dengan kondisi geometrik jalan sesuai di lapangan, alternatif II dengan melakukan pelebaran jalan dan waktu hijau yang digunakan adalah sama dengan alternatif yang pertama. Alternatif III dengan kondisi geometrik jalan sama dengan alternatif II, namun waktu hijau dihitung kembali dengan MKJI 1997 sesuai dengan kondisi geometrik jalan pelebaran. Dari ketiga alternatif tersebut didapatkan tundaan simpang masing – masing 173,78 ; 77,78 ; 38,38 dan derajat kejenuhan maksimal masing – masing 1,154 ; 0,977 ; 0,81.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: derajat kejenuhan, tundaan simpang, antrean kendaraan
Subjects: Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 03 Feb 2021 12:16
Last Modified: 03 Feb 2021 12:16
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/23145

Actions (login required)

View Item View Item