Paskanova, Winda (2011) CARA BERUJAR PADA BAGIAN HUMAS DAN INFORMASI SETDA KOTA YOGYAKARTA (Studi Deskriptif Kualitatif pada Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta). S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0KOM02297.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1KOM02297.pdf Download (108kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2KOM02297.pdf Download (59kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3KOM02297.pdf Restricted to Registered users only Download (93kB) |
||
|
Text (Bab IV)
4KOM02297.pdf Download (5MB) | Preview |
Abstract
Etnografi komunikasi pada dasarnya adalah aplikasi metode etnografis pada pola komunikasi kelompok tertentu. Menurut etnografi komunikasi, cara kita berkomunikasi rgantung banyak kepada kebudayaan darimana kita berasal. Kebudayaan hendaknya dipahami sebagai pengetahuan yang diperoleh dan dipergunakan untuk menginterpretasikan pengalaman dan melahirkan tingkah laku serta strategi tindakan dalam hidup sehari-hari. Memahami pola – pola komunikasi yang hidup dalam suatu masyarakat tutur, atau masyarakat yang memiliki kaidah yang sama untuk berkomunikasi, akan memberikan gambaran umum dari perilaku komunikasi masyarakat tersebut. Dari pola ini juga dapat diketahui bagaimana unit – unit komunikatif dari suatu masyarakat tutur diorganisasikan, dipandang secara luas sebagai ‘cara – cara berbicara’. Orang biasanya berkomunikasi dalam suatu situasi sosial yang merupakan kombinasi latar (waktu dan tempat) dengan hubungan peran antara para partisipan dalam suatu. Tindak (komunikasi) tertentu. Suatu situasi padu (kongruen) adalah situasi yang di dalamnya hubungan peran, partisipan, waktu dan tempat berjalan bersama dalam suatu tata cara yang secara kultural berterima (akseptabel). Di Bagian Humas dan Informasi Setda Kota Yogyakarta, cara berujar yang mereka pakai berbeda dengan bagian lainnya yang ada di lingkungan Pemkot Yogyakarta. Yaitu adanya pengutamaan bahasa Indonesia menjadi bahasa yang utama. Hal ini merupakan salah satu praktek yang mereka lakukan agar istilah pamong praja bisa terwujud demi kepentingan masyarakat. Pengaruh budaya Jawa sangat berdampak besar dalam ujaran sehari – hari mereka. Akan tetapi semua bisa disesuaikan dengan situasi dan kondisinya. hal - hal seperti misalnya kapan harus bicara dan kapan harus diam, kapan boleh menyela pembicaraan dan kapan tidak boleh juga tidak ada. Bagian Humas dan Informasi hanya menerapkan seperti yang sudah berlaku umum di masyarakat. Contohnya, jika ingin menyela pembicaraan orang lain harus nuwun sewu dulu. Unggah ungguh dalam tradisi Jawa itu dipakai.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Etnografi, Komunikasi, Pola Komunikasi, Kebudayaan, Bahasa |
Subjects: | Komunikasi > Public Relations |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 19 Jun 2013 10:14 |
Last Modified: | 19 Jun 2013 10:14 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/2319 |
Actions (login required)
View Item |