LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT STUDI DAN WORKSHOP SEBAGAI RUANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PENGRAJIN GERABAH DI DESA PANJANGREJO, BANTUL

Prameswari, Apollinaris Primeracrisa Granit (2020) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PUSAT STUDI DAN WORKSHOP SEBAGAI RUANG PEMBERDAYAAN KOMUNITAS PENGRAJIN GERABAH DI DESA PANJANGREJO, BANTUL. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Apollinaris Primeracrisa Granit Prameswari)
1601165181.pdf

Download (7MB) | Preview
[img] Text
1601165185.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
1601165186.pdf
Restricted to Registered users only

Download (462kB)

Abstract

Kota Yogyakarta dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang terkenal di Indonesia dan Mancanegara. Daerah Istimewa Yogyakarta yang relative aman dan nyaman dengan keramah-tamahan masyarakatnya, menjadikan Yogyakarta banyak diminati orang atau wisatawan untuk berkunjung. Tidak mengherankan bahwa jika setiap tahunnya jumlah kunjungan wisatawan baik wisatawan mancanegara (wisman) maupun wisatawan nusantara (wisnus) yang datang terus meningkat. Hal tersebut dapat dimanfaatkan untuk melahirkan berbagai tujuan wisata baru, khususnya desa wisata. Salah satu desa wisata yang paling terkenal di Yogyakarta adalah Desa Wisata Kasongan yang terkenal akan industri gerabahnya. Namun, bila ditelusuri sejarahnya, gerabah Kasongan ternyata berawal dari Kecamatan Pundong, tepatnya Padukuhan Jetis Panjangrejo Bantul yang eksistensinya meredum seiring perkembangan zaman. Pengembangan kawasan pusat studi dan workshop Desa Panjangrejo dipilih menjadi alternatif solusi agar desa wisata Panjangrejo kembali hidup. Kawasan pusat studi dan workshop dirancang di Dusun Jetis, Desa Panjangrejo yang merupakan dusun dengan jumlah pengrajin gerabah paling banyak di Desa Panjangrejo. Dusun ini sebenarnya memiliki potensi lokal yang dapat dikembangkan yakni wisata edukasi gerabah langsung dengan pengrajinnya. Pemerintah Bappeda Bantul sudah menjadikan Desa Panjangrejo sebagai Desa Wisata dan menjadi harapan dalam perbaikan ekonomi ke depannya sehingga Desa Panjangrejo dapat kembali eksis sebagai desa wisata edukasi gerabah dan menjadi asset pariwisata Yogyakarta. Untuk mencapainya, kawasan pusat studi dan workshop ini dirancang dengan pendekatan arsitektur simbiosis melalui penataan tata ruang luar dan tata massa bangunan. Dalam mewujudkan pendekatan tersebut, maka diintegrasikan dengan Sustainable Site Analysis menurut James A. LaGro. Studi perilaku masyarakat di Dusun Jetis juga dilakukan agar kawasan pusat studi dan workshop dapat memenuhi kebutuhan warga dan pengembangan wisata edukasi sebagai potensi lokalnya. Penerapan pendekatan arsitektur simbiosis diharapkan dapat memberikan wave effect bagi warga lain di Dusun Jetis, Desa Panjangrejo, Bantul.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Kawasa, Pusat Studi, Workshop, Panjangrejo, Simbiosis
Subjects: Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 17 Feb 2021 09:52
Last Modified: 17 Feb 2021 09:52
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/23270

Actions (login required)

View Item View Item