POTRET PEREMPUAN DALAM BERITA KRIMINAL PERKOSAAN (Analisis Wacana Sara Mills Dalam Berita Kriminal Perkosaan Harian Umum Koran Merapi)

KAURRANY, ARIADNE NAGATHE (2011) POTRET PEREMPUAN DALAM BERITA KRIMINAL PERKOSAAN (Analisis Wacana Sara Mills Dalam Berita Kriminal Perkosaan Harian Umum Koran Merapi). S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0KOM03169.pdf

Download (674kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1KOM03169.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2KOM03169.pdf

Download (212kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3KOM03169.pdf
Restricted to Registered users only

Download (351kB)
[img]
Preview
Text (Bab IV)
4KOM03169.pdf

Download (74kB) | Preview

Abstract

Citra perempuan sebagai kaum yang lemah dan sebagai korban dalam kehidupan adalah citra yang ditempa sejak ratusan tahun silam. Salah satu hal nyata pada pemberitaan media massa mengenai kasus perkosaan yang dialami oleh perempuan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan analisis wacana dengan model Sara Mills terhadap berita kriminal perkosaan. Titik utama analisis ini pada wacana mengenai feminisme. Model ini melihat bagaimana posisi-posisi aktor ditampilkan dalam teks, siapa yang menjadi subyek penceritaan dan siapa yang menjadi obyek penceritaan. Selain itu, Sara Mills juga memusatkan perhatian pada bagaimana teks mengidentifikasikan dan menempatkan pembaca dalam penceritaan. Hasil dari analisis ditemukan bahwa posisi perempuan sebagai korban dalam berita kriminal perkosaan yang ada di Harian Umum Koran Merapi ditempatkan sebagai obyek yang keberadaannya diceritakan oleh pihak lain. Seolah-olah mereka tidak diberi tempat untuk berbicara sebagai sebuah pembelaan. Hasilnya, mereka dipotret sebagai pihak yang lemah, pasif yang selalu didominasi oleh laki-laki, selalu tergantung pada laki-laki, dan selalu menerima keputusan laki-laki tanpa ada perlawanan. Proses interpelasi atau penyapaan pada pembaca, pembaca diposisikan berada di pihak pencerita atau sumber informasi utama yang diperoleh wartawan. Secara sadar, pembaca dibawa pada pemikiran bahwa peristiwa perkosaan yang terjadi benar adanya. Koran Merapi merupakan aparatus ideologis yang memproduksi realitas sosial di masyarakat. Dengan menggunakan teori feminisme, laki-laki menindas perempuan dalam kasus kriminal perkosaan sebagai feminisme radikal. Sistem patriarki dengan menggunakan kekerasan dilakukan laki-laki agar dapat mengedalikan dan juga memenuhi kepentingannya untuk memenuhi keinginan seksualnya. Kemudian, teori feminism yang bisa menggambarkan bentuk penindasan media Koran Merapi adalah feminism sosialis. Berita perkosaan bagi Koran Merapi merupakan berita yang laku di pasaran.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Potret perempuan, berita kriminal perkosaan dan analisis wacana Sara Mills
Subjects: Komunikasi > Jurnalisme
Divisions: Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 20 Jun 2013 12:54
Last Modified: 20 Jun 2013 12:54
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/2373

Actions (login required)

View Item View Item