Siswanto, Chenia Ivana (2020) PERANCANGAN STRUKTUR ATAS GEDUNG DENGAN SISTEM DILATASI PARSIAL (Studi Kasus Apartemen Dan Condotel Lloyd Yogyakarta). S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Chenia Ivana Siswanto)
BAB 0.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
BAB 1.pdf Download (374kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 2.pdf Download (402kB) | Preview |
|
|
Text
BAB 3.pdf Download (988kB) | Preview |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text
BAB 5.pdf Download (2MB) | Preview |
|
|
Text
BAB 6.pdf Download (406kB) | Preview |
Abstract
Peningkatan pembangunan infrastruktur yang tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan yang ada menyebabkan semakin banyak dilakukan pembangunan gedung secara vertikal, supaya kebutuhan serta fungsi ruangan tetap dapat terpenuhi meskipun pada lahan yang terbatas. Namun, hal tersebut menyebabkan suatu gedung sulit untuk dibuat beraturan, sehingga lebih tidak stabil saat terkena gaya-gaya vertikal ataupun horizontal. Agar lebih stabil, maka pada bagian gedung yang lebih menonjol sebaiknya dipisahkan dengan bangunan utama, atau yang lebih dikenal dengan nama dilatasi. Dengan sistem dilatasi, pusat masa dan pusat kekakuan pada suatu stuktur yang tidak simetris dapat terbagi-bagi, sehingga bangunan akan menjadi lebih stabil. Pada perancangan kali ini, gedung yang digunakan memiliki ketidakberaturan, sehingga akan efektif bila dilakukan sistem dilatasi. Namun, bila dilakukan sistem dilatasi total maka sebagian gedung menjadi suatu gedung yang langsing bila berdiri sendiri, sehingga tidak stabil bila terkena gaya-gaya vertikal maupun horizontal. Maka dari itu, penulis ingin membandingkan bila dilakukan dilatasi total dan dilatasi parsial dengan melihat displacement, drift, serta gaya-gaya dalam pada balok dan kolom dengan hanya meninjau bagian gedung B saja. Gedung dirancang menggunakan Sistem Ganda dengan Rangka Pemikul Momen Khusus. Elemen yang dirancang adalah pelat, balok, kolom, dan dinding struktur dengan tulangan BJTD 400 Mpa menggunakan program ETABS. Diperoleh hasil perancangan struktur berupa dimensi dan penulangan yaitu tebal pelat lantai 120 mm, kemudian dimensi balok yang digunakan adalah empat tipe, B1 (450 x 700) mm 2 , B2 (300 x 600) mm xiv 2 , B3 (250 x 450) mm 2 , B4 (200 x 350) mm 2 , lalu dimensi kolom yang digunakan adalah dua tipe, K1 (450 x 650) mm , K2 (250 x 550) mm 2 , dan ketebalan dinding geser yang digunakan adalah dua tipe, SW1 300 mm, SW2 250 mm. Tulangan yang digunakan bervariasi mulai dari D10 hingga D22. Perbandingan hasil displacement serta drift menunjukkan bahwa gedung dengan dilatasi parsial menghasilkan nilai yang lebih kecil dibandingkan gedung dengan dilatasi total, namun untuk gaya-gaya dalam, baik pada kolom maupun balok didapatkan hasil bahwa gedung dengan dilatasi parsial menghasilkan nilai yang lebih besar dibandingkan gedung dengan dilatasi total.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perancangan, pelat, balok, kolom, dinding geser, dilatasi, displacement, drift. |
Subjects: | Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 23 Nov 2021 11:46 |
Last Modified: | 23 Nov 2021 11:46 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/25426 |
Actions (login required)
View Item |