Sirait, Robert Panangian (2010) ANALISIS PENGARUH CRASHING PROGRAM TERHADAP BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PROYEK KONSTRUKSI. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TS12097.pdf Download (673kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TS12097.pdf Download (80kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TS12097.pdf Download (172kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TS12097.pdf Restricted to Registered users only Download (109kB) |
||
Text (Bab IV)
4TS12097.pdf Restricted to Registered users only Download (304kB) |
||
|
Text (Bab V)
5TS12097.pdf Download (733kB) | Preview |
Abstract
Pada saat menjalankan suatu proyek, perusahaan telah menentukan jadwal pelaksanaan proyek dari awal hingga selesai. Namun pada pelaksanaanya sering mengalami hambatan baik itu karena faktor sumber daya alam (bahan bangunan), maupun sumber daya manusia (pekerja). Oleh karena itu waktu penyelesaian proyek tidak sesuai dengan jadwal awal yang telah direncanakan sehingga taksiran dana yang telah diperhitungkan dari awal mengalami pembengkakan biaya karena penyelesaian proyek yang tidak sesuai dengan jadwal. Untuk itu perlu dilakukan penjadwalan ulang pada proyek tersebut, salah satunya yaitu dengan penerapan sistem jaringan kerja dengan metode PDM (Precedence Diagram Method). Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan persentase kenaikan biaya tenaga kerja langsung dan menentukan waktu penyelesaian tercepat dengan penambahan biaya yang minimal. Waktu penyelesaian proyek dengan analisa penjadwalan menggunakan metode PDM, sedangkan penerapan pelaksanaan percepatan (crashing) di lapangan yaitu dengan penambahan jumlah tenaga kerja. Untuk perhitungan percepatan (crashing) diperlukan elemen-elemen kegiatan, keterkaitan antar aktivitas, volume pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang diperlukan. Setelah melakukan pehitungan atau analisa pada proyek perumahan Taman Palagan Asri-2 Ngalik, Sleman, Yogyakarta yang mengalami hambatan / keterlambatan pada pelaksanaanya, maka dilakukan penjadwalan ulang dan penerapan percepatan proyek (crashing) menggunakan metode PDM maka diperoleh hasil pada kondisi normal diperoleh waktu penyelesaian 192 hari kerja, dan membutuhkan biaya Rp. 67.286.000,00. Sedangkan setelah dilakukan percepatan diperoleh waktu penyelesaian proyek 170 hari kerja, dan mengalami peningkatan biaya menjadi Rp. 69.902.492,00. Dalam hal ini terjadi peningkatan biaya dari kondisi normal ke kondisi percepatan sebesar Rp. 2.616.429,00 atau 3,88% dari biaya normal dan waktu penyelesaian proyek mengalami percepatan 22 hari kerja.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Proyek, Jaringan Kerja, PDM, Crashing |
Subjects: | Sipil > Manajemen Konstruksi Sipil > Manajemen Konstruksi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 27 Jun 2013 08:01 |
Last Modified: | 27 Jun 2013 08:01 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/2577 |
Actions (login required)
View Item |