WIDYANTI, VERENA VIOLETA (2022) KERAWANAN SOSIAL BURUH GENDONG PEREMPUAN PASAR BERINGHARJO. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
|
Text (VERENA VIOLETA WIDYANTI)
171006173 0.pdf Download (973kB) | Preview |
|
|
Text
171006173 1.pdf Download (499kB) | Preview |
|
|
Text
171006173 2.pdf Download (574kB) | Preview |
|
Text
171006173 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (760kB) |
||
|
Text
171006173 4.pdf Download (515kB) | Preview |
Abstract
Persaingan kerap terjadi dalam mendapatkan kebutuhan ekonomi,ditambah lagi saat ini di Indonesia masih dalam kondisi Pandemi COVID 19 dimana terdapat salah satu kelompok rentan yang terkena imbas pandemi tersebut, kelompok rentan tersebut adalah kelompok pekerja informal. Dimana kelompok pekerja informal, bekerja sangat bergantung dengan kondisi yang ada. Jika saat pandemi ini tempat ia bekerja sepi pembeli atau pengunjung maka pekerja tersebut akan mendapatkan upah yang sedikit atau bahkan tidak akan dibayar. Salah satu kelompok pekerja yang terkena imbasnya adalah buruh gendong Pasar Beringharjo. Buruh gendong perempuan mengalami kerawanan sosial yang diakibatkan karena kondisi pasar yang sepi akibat pandemi saat ini. Potensi munculnya kerawanan sosial ekonomi muncul karena jumlah orang kelompok miskin makin bertambah akibat kehilangan pekerjaan dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi keluarganya menjadi terhambat. Belum lagi beberapa orang yang kehilangan pekerjaannya membuat keadaan semakin kacau. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis secara kualitatif, apa saja faktor kerawanan sosial buruh gendong Pasar Beringharjo. Penelitian ini menggunakan konsep kerawanan sosial yang didalamnya akan membahas faktor yang berkaitan dengan kerawanan sosial tersebut. Dari hasil penelitian terdapat beberapa faktor yang berkaitan dengan kerawanan sosial buruh gendong perempuan Pasar Beringharjo, yaitu; yang pertama, Faktor Kerawanan buruh gendong bisa dilihat dari modal sosial yang mencakup 2 unsur yaitu partisipasi dan resiprositas. Pada bagian yang pertama adalah partisipasi. Dalam partisipasi ini terdapat ketidakaktifan buruh gendong dalam mengikuti kegiatan sosial. Modal Sosial yang lemah ditandai dengan pasifnya anggota kelompok akan meningkatkan Kerawanan Sosial (Social Vulnerability) dalam masyarakat. Bagian yang kedua dari modal sosial adalah resiprositas. Dalam resiprositas ini tidak terdapat kerawanan pada resiprositas antar buruh gendong melainkan buruh melakukan pola saling berbagi dalam melakukan aktifitas ekonomi, antara seseorang yang mempunyai penghasilan berlebih dan kurang.Kepedulian terjalin diantara mereka ketika sedang mengalami kesusahan. Kepedulian tersebut tercermin dalam sikap tolong menolong membawakan barang gendongan. Kedua, faktor keamanan yang dialami buruh gendong berasal dari konflik akibat persaingan dalam perebutan barang dagangan tidak dapat dihindari oleh buruh gendong. Buruh gendong merasa cemas jika memiliki konflik dengan buruh lainnya, selain itu pekerjaan akan terganggu dengan adanya konflik tersebut. Ketiga, faktor kerawanan kesehatan dapat dilihat dari usia dewasa (middle) samapi dengan usia lansia. Pada usia lansia, kerawanan kesehatan disebabkan oleh cekotcekot pada persedian tulang lutut akibat menggendong dalam jumlah beban yang berat. Sementara itu di usia
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Faktor, Kerawanan Sosial, Pasar Beringharjo, Buruh Gendong Perempuan |
Subjects: | Sosiologi > Business |
Divisions: | Fakultas ISIP > Sosiologi |
Depositing User: | Editor 6 uajy |
Date Deposited: | 17 Nov 2022 10:38 |
Last Modified: | 17 Nov 2022 10:38 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/27966 |
Actions (login required)
View Item |