PERANCANGAN YOUTH LEARNING CENTER DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN NEURO-ARCHITECTURE

Pratama, Andi (2022) PERANCANGAN YOUTH LEARNING CENTER DI KOTA YOGYAKARTA DENGAN PENDEKATAN NEURO-ARCHITECTURE. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Andi Pratama)
180117322_Bab 0.pdf

Download (494kB) | Preview
[img]
Preview
Text
180117322_Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
180117322_Bab 2.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text
180117322_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (650kB)
[img] Text
180117322_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (496kB)
[img]
Preview
Text
180117322_Bab 5.pdf

Download (440kB) | Preview

Abstract

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 berdampak besar terhadap kaum muda Indonesia. Penekanan Social Distancing dan Online-Based Activity menciptakan pola aktivitas dan lingkungan yang baru. Regulasi Social-Distancing mengurangi terjadinya interaksi sosial secara langsung (disconnection) sehingga berdampak buruk kepada perkembangan kaum muda sebagai makhluk sosial. Berdasarkan survey yang dilakukan oleh berbagai universitas dan instansi, sekitar 5060% generasi millennial dan z mengalami stress. Peningkatan kadar interaksi dengan teknologi informasi menimbulkan beban kognitif yang berat dikarenakan kelebihan informasi (information overload) dan area kerja yang tidak kondusif. Akibat yang timbul berupa permasalahan fisik dan mental seperti unhealthy lifestyle, lack of physical activities due to online convenience, depression, anxiety, lack of motivation, lonely, low discipline, uncertainty, lazy, dan sebagainya. Berdasarkan teori person-environment fit, individu dan lingkungan saling mempengaruhi di mana dapat memicu perubahan karakter dari individu secara biologis dan psikologis, nilai, tujuan, kemampuan dan kepribadian. Lingkungan yang kurang kondusif dan sehat berkontribusi besar dalam permasalahan secara fisik maupun mental kaum muda sehingga diperlukan lingkungan yang sesuai. Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar karena diminati oleh mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Generasi millennial dan z tersebut akan menjadi pilar utama negara sehingga dibutuhkan ruang bagi mereka untuk berkembamg. Dikarenakan kurangnya fasilitas bagi mahasiswa untuk belajar mengembangkan diri maka disediakan wadah Youth Learning Center. Fasilitas tersebut akan mewadahi aktivitas berbasis Self-Learning di mana melihat konteks pengguna sebagai Late Adolescent dalam Personal Growth. Youth Learning Center akan menjadi wadah bagi perkembangan mahasiswa di era masa kini. Ruang yang disediakan berupa Healing Space, Exploration & Discovery Space, Learning Space, Co- Working Space. Permasalahan dari topik berfokus pada kriteria ruang yang diciptakan agar mendukung aspek perkembangan diri tersebut. Strategi yang digunakan dalam pendekatan Neuro-Science meliputi Sense-sensitive design, Priming the Brain Strategy, dan Biophilic Design.Teknologi juga dimanfaatkan untuk menciptakan ruang berbasis stimulasi yang ekspansif.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Neuro-Architecture, Self-Learning, Sense-Sensitive design, behavior-priming the Brain, Biophilic Design
Subjects: Arsitektur > Teknologi Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Teknologi Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 29 Nov 2022 11:48
Last Modified: 29 Nov 2022 11:48
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28099

Actions (login required)

View Item View Item