Widyarto, Gati Rizki (2022) ADAPTASI STASIUN TRANSIT TEMANGGUNG DENGAN PENDEKATAN KONSERVASI ARSITEKTUR. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Gati Rizki Widyarto)
180117413_Bab 0.pdf Download (342kB) | Preview |
|
|
Text
180117413_Bab 1.pdf Download (201kB) | Preview |
|
|
Text
180117413_Bab 2.pdf Download (322kB) | Preview |
|
Text
180117413_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (125kB) |
||
Text
180117413_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (292kB) |
||
|
Text
180117413_Bab 5.pdf Download (133kB) | Preview |
Abstract
Temanggung merupakan sebuah kota kecil di Jawa Tengah dengan berbagai macam latar belakang budaya. Banyak sekali peninggalan-peninggalan sejarah yang terbengkalai bahkan rusak dan tidak berfungsi kembali, salah satunya adalah Stasiun Kereta Temanggung yang terletak di Banyuurip Temanggung. Bangunan ini tadinya berfungsi sebagai stasiun kereta, kemudian pada 1973 stasiun ini berhenti beroperasi dan dialih-fungsikan menjadi gedung juang (gedung konverensi) oleh purnawirawan hingga tahun 2017 kemudian kini tidak digunakan kembali dan bisa dikatakan terbengkalai. Stasiun Temanggung dibangun pada tahun 1907 oleh Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), perusahaan kereta api Hindia Belanda untuk melayani penumpang dan juga komoditas tembakau dengan 3 jalur rel kereta api. Stasiun ini tadinya merupakan stasiun besar yang menghubungkan Stasiun Secang dengan Stasiun Parakan. Temanggung sendiri merupakan tujuan destinasi wisata baik wisata alam, budaya, maupun religi yang terletak di tengah-tengah Provinsi Jawa Tengah dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kabupaten Wonosobo. Letaknya yang berada di tengah-tengah menjadikan Temanggung sebagai daerah yang sering dilewati wisatawan baik dari luar Provinsi Jawa Tengah maupun dari kabupaten-kabupaten di sekitarnya. Kondisi iklim yang nyaman ditambah budaya lokal yang masih kental menjadi daya tarik tersendiri. Temanggung memiliki beragam jenis peninggalan sejarah mulai zaman kerajaan Hindu-Buddha, masa kerajaan Islam, hingga masa kolonialisme. Beragam bentuk peninggalan juga masih terawat seperti candi-candi, petilasan, dan bangunan-bangunan zaman penjajahan. Stasiun Temanggung menjadi salah satu peninggalan era kolonialisme yang hingga kini masih berdiri dan dan masih digunakan untuk kantor koperasi. Dengan direkondisinya Stasiun Transit Temanggung menjadi sebuah museum sejarah, diharapkan dapat menambah wawasan bagi masyarakat dan mampu menyimpan memori bersejarah dari Kabupaten Temanggung.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 30 Nov 2022 11:40 |
Last Modified: | 30 Nov 2022 11:40 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28113 |
Actions (login required)
View Item |