ANALISIS METODE PENDINGINAN PENGECORAN BETON DALAM SKALA BESAR ( MASS CONCRETE ) Studi Kasus : Proyek Warehouse PT. Ishiyama International, Cikupa, Tangerang, Banten

Darmawan, Gerardus Mayella Benny (2021) ANALISIS METODE PENDINGINAN PENGECORAN BETON DALAM SKALA BESAR ( MASS CONCRETE ) Studi Kasus : Proyek Warehouse PT. Ishiyama International, Cikupa, Tangerang, Banten. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Gerardus Mayella Benny Darmawan)
150216071_Bab 0.pdf

Download (519kB) | Preview
[img]
Preview
Text
150216071_Bab 1.pdf

Download (178kB) | Preview
[img]
Preview
Text
150216071_Bab 2.pdf

Download (193kB) | Preview
[img]
Preview
Text
150216071_Bab 3.pdf

Download (226kB) | Preview
[img] Text
150216071_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (226kB)
[img] Text
150216071_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (402kB)
[img]
Preview
Text
150216071_Bab 6.pdf

Download (193kB) | Preview

Abstract

Beton massa ( 2018, Spesifikasi Umum ) adalah beton dengan ukuran relatif besar dengan dimensi terkecil sama atau lebih besar dari 1 m atau komponen struktur dengan ukuran yang lebih kecil dari 1 m tetapi mempunyai potensi menghasilkan temperatur maksimum/puncak melebihi batas temperatur yang diizinkan. Beton massa ( Ir. Kardiyono Tjokrodimulyo, ME ) adalah beton yang memiliki dimensi besar diatas 1,1m x 1,1m x 1,1m. Penelitian ini dilakukan dengan mengambil sampel uji lapangan pada saat pengecoran dan sesudah pengecoran beton pilecap. Data-data yang diambil diantara lainnya adalah metode pendinginan yang digunakan beserta pertimbangan segala aspek dari pihak proyek, hasil pengukuran suhu pilecap saat pengecoran dan pasca pengecoran, dampak pengecoran beton setelah diberikan metode pendinginan dan juga hasil pengamatan pada fase perkerasan dan pasca fase perkerasan beton. Waktu penelitian dilakukan selama kurang lebih 6 hari dan dilakukan setiap 6 jam ( 12.00 – 18.00 ). Pengukuran suhu dilakukan dengan thermometer yang dimiliki oleh kontraktor yang bersangkutan dalam pekerjaan beton tersebut dan juga pengukurannya dilakukan setiap 2 jam sekali selama 6 jam tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengukuran suhu pada beton pilecap dilakukan dengan mengukur di satu titik secara acak dengan kedalamana yang acak pula. Suhu yang didapat berkisar 32,9 o C ( suhu minimal saat pengecoran ) hingga 35,4 o C ( suhu maksimal saat pengecoran ). Metode pendinginan beton dilakukan dengan memberikan air pada permukaan beton kurang lebih 10 – 20 cm ( 4 jam pasca pengecoran ) dan di beberapa titik menggunakan lapisan insulasi. Pemberian air dilakukan saat perkerasan beton 40 % s/d 50 %. Metode yang dipilih berpengaruh pada penurunan suhu beton, yaitu berkisar 2 – 5 o C, dan metode pendinginan dilakukan kurang lebih 12 jam, setelahnya air akan dikeluarkan dari permukaan beton. Penggunaan thermometer yang dianjurkan yaitu menggunakan thermocouple, sedangkan di lapangan menggunakan thermometer beton yang biasa digunakan di laboratorium. Pada fase perkerasan 90 – 100 %, beberapa titik beton mengalami keretakan. Kurang lebih 23 ttik pilecap mengalami keretakan. Dikarenakan suhu di dalam beton berbeda cukup jauh dengan suhu lingkungan yang berkisar -28-29C Hidrasi pada beton jelas memberikan dampak yang signifikan pada beton di fase pasca perkerasannya.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: beton massa, thermocouple, metode pendinginan, modulus elastisitas, hidrasi beton.
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 07 Dec 2022 14:13
Last Modified: 07 Dec 2022 14:13
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28133

Actions (login required)

View Item View Item