PENGARUH VARIASI KADAR SODIUM GLUCONATE (0%, 0.25%, 0.35%, 0.50%) PADA SIFAT MEKANIK BETON GEOPOLYMER BERBASIS FLY ASH

Efendi, Ignasius Christian (2021) PENGARUH VARIASI KADAR SODIUM GLUCONATE (0%, 0.25%, 0.35%, 0.50%) PADA SIFAT MEKANIK BETON GEOPOLYMER BERBASIS FLY ASH. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Ignasius Christian Efendi)
170216697_Bab 0.pdf

Download (775kB) | Preview
[img]
Preview
Text
170216697_Bab 1.pdf

Download (225kB) | Preview
[img]
Preview
Text
170216697_Bab 2.pdf

Download (245kB) | Preview
[img] Text
170216697_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (339kB)
[img] Text
170216697_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (396kB)
[img] Text
170216697_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (643kB)
[img]
Preview
Text
170216697_Bab 6.pdf

Download (323kB) | Preview

Abstract

Produksi semen yang meningkat dikarenakan meningkatnya pembangunan infrastruktur. Akan tetapi pada saat produksi semen terjadi pelepasan gas karbondioksida (CO 2 ) yang banyak sehingga berbahaya bagi lingkungan. Fly Ash merupakan limbah dari hasil pembakaran batu bara. Di Indonesia tingkat pemanfaatan fly ash masih kecil, sehingga terjadi penumpukan limbah fly ash. Beton geopolymer merupakan upaya dalam pemanfaatan pengurangan limbah fly ash. Penyusun beton geoplymer adalah bahan yang mengandung silika (Si) dan alumina (Al), contohnya adalah fly ash. Akan tetapi dalam pembuatan beton geopolymer masih memiliki kendala terkait workability dan setting time. Penelitian ini dilakukan dengan metode studi eksperimental dan pengujian langsung pada kuat tekan, kuat tarik belah, modulus elastisitas, modulus of rupture, setting time dan workability pada umur 7 dan 28 hari. Pada penelitian ini digunakan variasi sodium gluconate yang digunakan 0%, 0.25%, 0.35%, 0.50% dari berat fly ash. Digunakan benda uji silinder dengan dimensi diameter 150 mm dan tinggi 300 mm; silinder dengan diameter 100 mm dan tinggi 200 mm; balok dengan dimensi panjang 500 mm, lebar 100 mm, tinggi 100 mm. Perbandingan antara agregat dan binder 70% : 30%. Perbandingan agregat kasar dan agregat halus 65% : 35%. Perbandingan antara fly ash dan aktivator 74% : 26%. NaSiO 3 dan NaOH 8M digunakan sebagai aktivator dengan perbandingan 5:2. Metode curring yang digunakan adalah dry curring dan ambient curring dengan cara memasukkan benda uji kedalam oven selama 24 jam kemudian dibungkus plastik kedap udara sampai waktu pengujian. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan penambahan sodium gluconate dapat menambah waktu set beton geopolymer selama 15 menit untuk semua variasi sodium gluconate, dengan nilai slump sebesar 23 cm pada variasi 0.35% sodium gluconate. Nilai optimum diperoleh pada variasi sodium gluconate dengan nilai kuat tekan 24,708 MPa pada umur 7 hari dan 40,347 MPa pada umur 28 hari, kuat tarik belah 3,998 MPa, modulus elastisitas 29192,033 Mpa, dan modulus of rupture 5,70 MPa.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: geopolymer, sodium gluconate, setting time, workability
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 08 Dec 2022 12:21
Last Modified: 08 Dec 2022 12:21
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28155

Actions (login required)

View Item View Item