Sitanggang, Irfan Waterius (2021) IDENTIFIKASI DAN PENCEGAHAN PERILAKU BERBAHAYA PENYEBAB KECELAKAAN KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI DI SLEMAN, DIY. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Irfan Waterius Sitanggang)
170217060_Bab 0.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
170217060_Bab 1.pdf Download (159kB) | Preview |
|
|
Text
170217060_Bab 2.pdf Download (402kB) | Preview |
|
Text
170217060_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (370kB) |
||
Text
170217060_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (337kB) |
||
|
Text
170217060_Bab 5.pdf Download (287kB) | Preview |
Abstract
Proyek konstruksi dikatakan berhasil bukan hanya dilihat dari segi dana, waktu, dan sumber daya yang efisien, melainkan juga ditentukan dari segi keselamatan dan kesehatan dengan meminimalkan angka kecelakaan kerja. Sebanyak 88% kecelakaan kerja disebabkan oleh perilaku berbahaya, 10% disebabkan oleh kondisi tidak aman, serta 2% oleh faktor lain. Hal tersebut diungkapkan berdasarkan riset National Safety Council (NSC). Dalam penilitian ini, faktor organisasi atau manajemen, faktor lingkungan, serta faktor individu merupakan 3 faktor yang ditinjau dalam pengaruh perilaku berbahaya terbentuk. Penelitian dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi perilaku berbahaya penyebab kecelakaan kerja paling sering terjadi, faktor yang sangat menjadi pegaruh perilaku berbahaya terbentuk dan solusi pencegahannya pada proyek konstruksi di Sleman, DIY. Proses identifikasi menggunakan teknik penyebaran kuesioner kepada para staff dan tukang (pekerja). Kemudian dianalisis menggunakan analisis statistik deskriptif dengan perhitungan nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi. Dari hasil perhitungan nilai rata-rata (mean) dan standar deviasi yang menjadi faktor utama penyebab perilaku berbahaya terbentuk yaitu faktor individu pada proyek konstruksi di Sleman, DIY dengan nilai rata-rata jawaban staff 130,833 serta jawaban tukang (pekerja) 132,833. Kemudian untuk perilaku berbahaya penyebab terjadinya kecelakaan kerja berdasarkan jawaban staff yaitu tidak menggunakan APD (alat pelindung diri) ditunjukkan dalam hasil mean sebesar 2,5 serta berdasarkan jawaban tukang (pekerja) yaitu tidak melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur kerja yang benar ditunjukkan dalam hasil mean sebesar 2,433. Dengan melakukan pendekatan pengaplikasian BBS (Behavior Based Safety) merupakan solusi pencegahan yang tepat dengan tujuan menekan angka kecelakaan kerja serta safety performance menjadi meningkat.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perilaku berbahaya, kecelakaan kerja, behavior based safety, konstruksi |
Subjects: | Sipil > Manajemen Konstruksi Sipil > Manajemen Konstruksi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 09 Dec 2022 11:49 |
Last Modified: | 09 Dec 2022 11:49 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28176 |
Actions (login required)
View Item |