TINJAUAN TEORITIS PENGARUH VARIASI KADAR METAKAOLIN SEBAGAI FILLER PADA KAPASITAS LENTUR BALOK SELF COMPACTING CONCRETE

Setiawan, Kevin Chandra (2020) TINJAUAN TEORITIS PENGARUH VARIASI KADAR METAKAOLIN SEBAGAI FILLER PADA KAPASITAS LENTUR BALOK SELF COMPACTING CONCRETE. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Kevin Chandra Setiawan)
160216589_Bab 0.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
160216589_Bab 1.pdf

Download (184kB) | Preview
[img]
Preview
Text
160216589_Bab 2.pdf

Download (222kB) | Preview
[img]
Preview
Text
160216589_Bab 3.pdf

Download (921kB) | Preview
[img] Text
160216589_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (537kB)
[img] Text
160216589_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
160216589_Bab 6.pdf

Download (453kB) | Preview

Abstract

Teknologi Self Compacting Concrete (SCC) ditemukan karena adanya desain konstruksi yang rumit, proses pembetonannya tidak perlu dipadatkan (memadat sendiri) dan dapat mengisi celah antar tulangan tanpa kendala. Kondisi beton SCC mengalami bleeding dan segregasi sering terjadi maka dari itu ada cara untuk mengatasinya dengan menambahkan filler halus sebagai pengisi. Salah satu filler yang dapat mengatasi permasalahan tersebut yaitu metakaolin. Maka dari itu penelitan ini menggunakan beton self compacting concrete dengan bahan tambah metakaolin. Tinjauan teoritis ini menggunakan material beton self compacting concrete dengan metakaolin sebagai bahan tambah. Kadar variasi sebesar 0%, 5%, 10%, dan 15% dari berat semen dengan mutu beton secara berturut-turut sebesar 47,38 MPa, 49,62 MPa, 67 MPa, dan 47,66 MPa. Penelitian ini diaplikasikan pada balok struktur bertulang yang dikenai beban dua titik. Peneliti merancang dimensi dan penulangan balok, didapatkan dimensi balok yang digunakan yaitu 250 x 300 x 3000 mm, dengan penulangan balok pada tulangan tarik sebesar 4 D19, tulangan tekan 2 D13, serta sengkang P10-100mm. Penelitian ini bertunjuan untuk mengetahui hasil sifat mekanik pada balok seperti kapasitas lentur , kuat geser, lendutan, dan kekakuan. Peneliti menggunakan software SAP 2000 untuk mendapatkan hasil lendutan. Pada kadar variasi metakaolin didapatkan hasil dari perhitungan teoritis dengan nilai momen nominal lentur secara berturut-turut sebesar 103,4183 KNm, 103,8797 KNm, 106,4111 KNm, dan 103,4784 KNm. Hasil kuat gaya geser secara berturutturut sebesar 166,2809 Kn, 167,9596 Kn, 179,8709 Kn, dan 166,4928 Kn. Beban maksimal yang dapat diterima balok secara berturut-turut sebesar 202,8650 Kn, 203,7877 Kn, 208,8505 Kn, dan 202,9851 Kn. Hasil lendutan secara berturut-turut sebesar 5,5900 mm, 5,4100 mm, 4,9360 mm, dan 5,4210 mm. Nilai kekakuan secara berturut-turut sebesar 36,2907 Kn/mm, 37,6687 Kn/mm, 42,3117 Kn/mm, dan 37,4442 Kn/mm. Pada hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa balok mengalami kegagalan lentur dan variasi kadar metakaolin yang paling optimum sebesar 10%.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: self compacting concrete, metakaolin, kapasitas geser, kapasitas lentur
Subjects: Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 09 Jan 2023 11:44
Last Modified: 09 Jan 2023 11:44
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28218

Actions (login required)

View Item View Item