Putro, Yohanes Wira Sasongko (2023) KAJIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL JALAN PROVINSI DIY PENDUKUNG AKSESIBILITAS KAWASAN PANTAI SELATAN GUNUNGKIDUL (Studi Kasus Rute Gading – Saptosari dan Wonosari – Baron). S2 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Yohanes Wira Sasongko Putro)
185102876_Bab 0.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
185102876_Bab 1.pdf Download (226kB) | Preview |
|
|
Text
185102876_Bab 2.pdf Download (168kB) | Preview |
|
Text
185102876_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (337kB) |
||
Text
185102876_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (165kB) |
||
Text
185102876_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (742kB) |
||
|
Text
185102876_Bab 6.pdf Download (140kB) | Preview |
Abstract
Kawasan pantai selatan Gunungkidul didominasi pesisir yang memiliki air laut yang jernih dan berpasir putih. Dari tahun 2009 – 2021 pengunjung di kawasan ini cenderung meningkat. Rute Gading – Saptosari (17,7 Km) dan Wonosari – Baron (20,19 Km) yang merupakan jalan provinsi untuk memfasilitasi aksesibilitas wisata menuju kawasan tersebut, perlu didukung prasarana transportasi darat yang sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan Penelitian dimulai dengan menganalisis kinerja eksisting tiap ruas jalan di kedua rute maupun kinerja di masa mendatang berdasarkan laju pertumbuhan kendaraan dan peningkatan jumlah pengunjung di kawasan pantai selatan Gunungkidul. Setiap ruas jalan kemudian dievaluasi terhadap pemenuhan parameter SPM berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 1 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 14 Tahun 2010. Langkah berikutnya, akan dilakukan alternatif solusi untuk meningkatkan kinerja ruas jalan agar dapat memenuhi standar yang berlaku. Kinerja ruas jalan eksisting terburuk berada di ruas Playen – Paliyan dengan nilai derajat kejenuhan (DS) 0,79 (LoS = D). Hanya Paliyan – Saptosari yang memenuhi syarat minimal kinerja ruas jalan di tahun 2032 pada kedua rute untuk seluruh skenario laju pertumbuhan kendaraan, sedangkan nilai DS ruas yang lain >0,85. Penurunan kinerja tertinggi terjadi di ruas Playen – Paliyan sebanyak 0,65 dengan asumsi laju pertumbuhan tinggi. Lebar jalan keseluruhan ruas tidak ada yang memenuhi SPM. Tingkat pemenuhan ketersediaan rambu terhadap kebutuhan manajemen lalu lintas pada rute Gading – Saptosari sebesar 43,51%, sedangkan untuk rute Wonosari – Baron adalah 74,61%. Hanya Gading – Playen yang tidak memenuhi target kondisi jalan yang diharapkan (>60%) dengan nilai kemantapan jalan 52,54%. Solusi pelebaran jalan menuju standar kolektor primer dengan optimalisasi lahan menunjukkan peningkatan kinerja yang signifikan di tahun 2032. Deviasi kinerja terbesar berada di ruas Playen – Paliyan sebesar 0,62 dari yang sebelumnya 1,44 (F) menjadi 0,82 (D) dengan asumsi i=5,78%. Opsi pelebaran menuju kesesuaian dengan SPM, tidak memberikan peningkatan yang signifikan bila dibandingkan dengan alternatif pertama. Pilihan pelebaran jalan untuk memenuhi tingkat pelayanan jalan memberikan Level of Service dengan kategori B hingga 2032, namun perlu biaya tinggi.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | standar pelayanan minimal jalan, pantai selatan Gunungkidul, Gading Saptosari, Wonosari-Baron, kinerja ruas jalan |
Subjects: | Magister Teknik Sipil > Transportasi |
Divisions: | Pasca Sarjana > Magister Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 17 Feb 2023 11:15 |
Last Modified: | 17 Feb 2023 11:15 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28458 |
Actions (login required)
View Item |