SENI TARI SAKRAL KARATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT DALAM PERSPEKTIF HAK CIPTA

Herningrum, Lulu Retno (2023) SENI TARI SAKRAL KARATON NGAYOGYAKARTA HADININGRAT DALAM PERSPEKTIF HAK CIPTA. S2 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Lulu Retno Herningrum)
205203203_Bab 0.pdf

Download (746kB) | Preview
[img]
Preview
Text
205203203_Bab 1.pdf

Download (218kB) | Preview
[img]
Preview
Text
205203203_Bab 2.pdf

Download (243kB) | Preview
[img] Text
205203203_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (137kB)
[img] Text
205203203_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (274kB)
[img]
Preview
Text
205203203_Bab 5.pdf

Download (272kB) | Preview

Abstract

Tesis ini berjudul “Seni Tari Sakral Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat dalam Perspektif Hak Cipta”. Tujuan dari penulisan tesis ini untuk mengetahui, mengkaji, dan mendapatkan bentuk hukum dari pelindungan dan pemanfaatan seni tari sakral Kraton dalam konsep Hak Cipta. Pelindungan dan pemanfaatan seni tari sakral Kraton menjadi hal yang penting untuk diteliti demi menjamin terlindunginya kelestarian nilai kesakralan tari ditinjau dari Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta. Terdapat adanya ketidak sesuaian yang terdapat dalam Pasal 8 sampai dengan Pasal 11 Undang-Undang Hak Cipta yang memberikan ruang bagi Pencipta untuk dapat menarik manfaat ekonomi atas karya cipta yang dibuatnya dengan kenyataan bahwa seni tari sakral yang ada di Kraton tidak dapat dipergunakan sebagai sarana untuk menarik keuntungan karena digunakan sebagai sarana ritual bagi Kraton. Penelitian dilakukan dengan penelitian hukum normatif yang berfokus pada hukum positif. Hasil penelitian ini berkesimpulan bahwa pelindungan hukum terhadap seni tari sakral Kraton bertujuan untuk menjaga keberlanjutan dari seni tari sakral agar tetap terjaga kelestariannya dan terlindungi nilai-nilai kesakralannya dengan cara melakukan inventarisasi, pengamanan, pemeliharaan, penyelamatan, dan publikasi. Pihak yang terdapat dalam seni tari sakral yaitu pencipta, pemegang hak cipta, pelaku pertunjukan, produser fonogram dan lembaga penyiaran memiliki hak moral dan hak ekonomi atas seni tari sakral milik Kraton tersebut. Tari sakral dimanfaatkan sebagai sarana upacara adat yang ada di Kraton seperti upacara peringatan kenaikan takhta, upacara pernikahan keluarga Sri Sultan, dan lain-lain. Pelindungan terhadap hak ekonomi seni tari sakral berlangsung selama hidup pencipta ditambah 70 tahun setelah pencipta meninggal dunia dan setelah itu menjadi domain publik. Melindungi hak moral setelah hak ekonomi yang sudah hilang karena undang-undang, diperlukan oleh Kraton sebagai bentuk penghormatan kepada Tuhan dan pencipta tari sakral yang memiliki nilai moral yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekonomi.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: hak cipta, Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, tari sakral.
Subjects: Magister Ilmu Hukum > Hukum Bisnis
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Ilmu Hukum
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 03 Mar 2023 09:14
Last Modified: 03 Mar 2023 09:14
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/28645

Actions (login required)

View Item View Item