PERANCANGAN WISATA EDUKASI SILVOFISHERY DI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE PANTAI BAROS

Nariswari, Raden Rara Carolina Amanda (2023) PERANCANGAN WISATA EDUKASI SILVOFISHERY DI KAWASAN KONSERVASI MANGROVE PANTAI BAROS. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Preview	Text (Raden Rara Carolina Amanda Nariswari) 190117625_Bab 0.pdf Download (1MB) | Preview
Preview	Text 190117625_Bab 1.pdf Download (398kB) | Preview
Preview	Text 190117625_Bab 2.pdf Download (1MB) | Preview
	Text 190117625_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (700kB)
	Text 190117625_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (551kB)
Preview	Text 190117625_Bab 5.pdf Download (528kB) | Preview

Abstract

Kawasan Konservasi Mangrove Pantai Baros di Kecamatan Kretek, Bantul merupakan suaka alam yang berada di wilayah pesisir pantai Kawasan ini beberapa zona dengan pemanfaatan yang beragam, akan tetapi belum diolah dengan baik, salah satunya zona pemanfaatan terbatas Zona ini memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi area wisata edukasi dan rekreasi, yang dapat mengambil potensi alam berupa ekosistem mangrove dan biota lautnya. Kawasan konservasi mangrove memiliki ekosistem mangrove yang hidup pada wlayah peralihan pesisir antara laut dengan daratan. Adapun biota laut yang dapat hidup di ekosistem ini seperti udang ikan, dan kepiting bakau. Akan tetapi pada Kawasan konservasi mangrove Pantai Baros masih belum memiliki sistem yang memanfaatkan ekosistem antara mangrove dengan kepiting bakau Sistem yang memanfaatkan ekosistem ini disebut silvofishery Silvofisheryatau wanamina merupakan suatu usaha penggabungan antara perikanan (wana) dengan budidaya mangrove (mina) dalam suatu sistem pertambakan teknologi tradisional, dengan tujuan mengurangi dampak pada lingkungan. Penerapan sistem budidaya ini bertujuan sebagai konservasi dengan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya mangrove. Berdasarkan potensi dan kondisi eksisting tersebut, maka mucul sebuah ide desain berupa wisata edukasi silvofishery dengan potensi wisata minat khusus. Metode perancangan yang diterapkan berupa pengumpulan data primer melalui observasi lapangan, wawancara, serta dokumentasi Sedangkan untuk pengumpulan data sekunder melalui studi preseden dan literatur terkait dengan perancangan. Pendekatan yang dipilih berupa pendekatan arsitektur ekologis, yaitu pendekatan yang diharapkan dapat menciptakan keselarasan antara arsitektur dengan alam, melalui pemanfaatan potensi alam tanpa mendegradasi lingkungan. Hasil akhir yang diharapkan dalam proses perancangan berupa konsep serta proposal perancangan tugas akhir yang dapat dijadikan acuan perancangan wisata edukasi silvofishery dengan pendekatan arsitektur ekologis di Kawasan Konservasi Mangrove Baros Selain iut proses perancangan ini diharapkan dapat menjadi atraksi wisata barudi dalam kawasan konservasi mangrove Pantai Baros berbasis edukasi dengan tujuan mengedukasi wisatawan serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.

Actions (login required)

View Item