RELOKASI AREA PERMUKIMAN DUSUN BANYAKAN DI KAWASAN INDUSTRI PIYUNGAN, BANTUL, D.I. YOGYAKARTA SECARA VERTIKAL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOPHILIC

Putra, Arhetta Amadeus Brilliant (2023) RELOKASI AREA PERMUKIMAN DUSUN BANYAKAN DI KAWASAN INDUSTRI PIYUNGAN, BANTUL, D.I. YOGYAKARTA SECARA VERTIKAL DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR BIOPHILIC. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Arhetta Amadeus Brilliant Putra)
190117876_Bab 0.pdf

Download (390kB) | Preview
[img]
Preview
Text
190117876_Bab 1.pdf

Download (988kB) | Preview
[img]
Preview
Text
190117876_Bab 2.pdf

Download (416kB) | Preview
[img]
Preview
Text
190117876_Bab 3.pdf

Download (819kB) | Preview
[img] Text
190117876_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (260kB)
[img] Text
190117876_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (600kB)
[img]
Preview
Text
190117876_Bab 6.pdf

Download (893kB) | Preview

Abstract

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistika Kabupaten Bantul, pada Kecamatan Piyungan, khususnya pada Desa Sitimulyo, masih banyak didapati kawasan permukiman yang memiliki letak yang berdekatan dengan Kawasan Industri Piyungan. Munculnya kawasan permukiman di wilayah ini disebabkan karena keberadaan sektor industri di area ini yang menghasilkan kawasan permukiman yang dihuni oleh SDM yang bekerja di sektor industri tersebut. Hal ini bertentangan dengan regulasi yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri yang yang menyatakan jika jarak permukiman dengan kawasan industri adalah 2 km. Hal ini bertujuan untuk mengurangi dampak polutan, dan limbah yang membahayakan bagi masyarakat. Selain itu hal ini juga bertentangan dengan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) yang sudah dibuat oleh pemerintah daerah setempat yang menunjukkan bahwa area tersebut bukan merupakan area yang diperuntukkan bagi area permukiman, melainkan memiliki peruntukan area pertanian. Oleh karena itu, diperlukan peninjauan kembali terhadap isu tersebut. Hal ini diperlukan agar masyarakat dapat memiliki kawasan perumahan dan pemukiman yang layak huni dan memiliki kondisi lingkungan yang sehat. Salah satu cara yang dapat diupayakan adalah melakukan relokasi terhadap Kawasan perumahan dan permukiman yang masih belum memenuhi regulasi terkait jarak minimal terhadap kawasan perindustrian yang diatur dalam Peraturan Menteri Perindustrian No. 40 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis Kawasan Industri.. Bangunan hunian vertikal diharapkan dapat menjadi salah satu solusi bagi permasalahan tersebut. Bangunan tersebut diharapkan dapat menjadi hunian bagi SDM sektor industri pada Desa Sitimulyo. Bangunan hunian vertikal yang dimaksud merupakan bangunan Rumah Susun. Bangunan yang diterapkan akan dirancang dengan menggunakan pendekatan Arsitektur Biophilic.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: : Relokasi, Kawasan, Permukiman, Rumah Susun, Biophilic,
Subjects: Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Penelitian Dosen > Arsitektur > Lingkungan Kawasan
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 26 Jun 2023 18:40
Last Modified: 26 Jun 2023 18:40
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/29173

Actions (login required)

View Item View Item