Manik, Hansen Abdi Wibisono (2023) OPTIMALISASI PENCAHAYAAN BUATAN PADA EKSTERIOR GEREJA SANTO YUSUP BINTARAN. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Hansen Abdi Wibisono Manik)
190117955_0.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
190117955_1.pdf Download (305kB) | Preview |
|
|
Text
190117955_2.pdf Download (415kB) | Preview |
|
|
Text
190117955_3.pdf Download (428kB) | Preview |
|
Text
190117955_4.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB) |
||
Text
190117955_4.pdf Restricted to Registered users only Download (311kB) |
||
|
Text
190117955_6.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Gereja Bintaran Yogyakarta merupakan salah satu bangunan gereja bersejarah yang berstatus bangunan cagar budaya. Bangunan cagar budaya seharusnya memiliki identitasnya masing-masing untuk menggambarkan bangunan yang dilindungi baik dari segi arsitektural maupun non-arsitekturalnya. Pada bangunan Gereja Bintaran terdapat beberapa aspek kelangkaan arsitektural dan latar belakangnya yang dapat menjadikan bangunan tersebut menjadi bangunan cagar budaya. Namun Gereja Bintaran merupakan salah satu bangunan cagar budaya yang model pencahayaan pada eskteriornya kurang optimal sehingga membuat citra bangunan tersebut pada malam hari tidak terlihat. Selain itu, tujuan gereja yang akan dijadikan sebagai bangunan wisata religi membuat pencahayaan gereja harus diperbaiki. Pada proses menemukan pencahayaan yang optimal, Gereja Bintaran akan diklasifikasikan jenis dan fungsi bangunannya untuk menemukan model pencahayaan yang sesuai dengan identitasnya. Pengklasifikasiannya dilakukan dengan meninjau beberapa teori seperti teori bangunan bersejarah; teori bangunan gereja kolonial; teori gereja setelah konsili vatikan II; teori pencahayan buatan pada eksterior gereja; teori pencahayaan buatan pada bangunan cagar budaya; teori pencahayaan pada lansekap dan teori tentang gereja katolik sebagai kebutuhan wisata religi. Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif sehingga dasar untuk menciptakan model pencahayaannya yang optimal dilihat berdasarkan tingkat iluminansinya dan efek psikologi cahaya yang dihasilkannya. Model pencahayaan yang diciptakan melalui beberapa proses dan dasar yang dilihat dari pencahayaan yang diciptakan adalah teori yang sudah dikaji sehingga model pencahayaan yang tercipta adalah 6 model pencahayaan. Hasil model pencahayaan akhir yang dihasilkan adalah kombinasi model pencahayaan yang sudah dilakukan. Pada fasad depan , model pencahayaan uplight dengan lampu floodlight dengan kapasitas lumen 6000lm. Sedangkan pada fasad samping model pencahayaan yang dominan menggunakan downlight membuat tingkat iluminansi yang sesuai standar iluminansi eksterior dan menciptakan efek psikologi yang diharapkan yaitu mampu merepresentasikan identitas bangunan tersebut. Pada fasad belakang pencahayaan lebih diutamakan pada aspek kualitas karena bayangan patung yang tidak dapat dihindari pada dinding fasad belakang.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Arsitektur > Bangunan Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 07 Jul 2023 18:37 |
Last Modified: | 07 Jul 2023 18:37 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/29284 |
Actions (login required)
View Item |