Tandirerung, Samuel Fredy Somba (2021) STUDI KOMPARATIF PERILAKU DINAMIS PADA STRUKTUR GEDUNG BETON BERTULANG MENGGUNAKAN SISTEM WAFFLE SLAB TERHADAP SISTEM PELAT LANTAI KONVENSIONAL. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Samuel Fredy Somba Tandirerung)
160216349_Bab 0.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
160216349_Bab 1.pdf Download (561kB) | Preview |
|
|
Text
160216349_Bab 2.pdf Download (934kB) | Preview |
|
Text
160216349_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (769kB) |
||
Text
160216349_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (496kB) |
||
Text
160216349_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (940kB) |
||
Text
160216349_Bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
||
|
Text
160216349_Bab 7.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
Penggunaan sistem pelat lantai konvensional dalam perencanaan bangunan gedung bertingkat masih banyak digunakan pada konstruksi saat ini. Dengan menggunakan material beton bertulang, selain pelat lantai konvensional ada pula pelat yang disebut dengan Waffle Slab yang merupakan jenis pelat dua arah dengan pelat yang tipis dan kumpulan balok rusuk berbentuk T yang saling menyilang. Sistem Waffle Slab sendiri memiliki kelebihan mendukung sistem perancangan yang menghendaki adanya variasi bentuk struktur dengan bentangan yang lebar dan memberikan ruang yang lebih luas dan memiliki kekauan dan kekuatan yang besar. Tujuan dari studi ini adalah untuk melakukan perbandingan antara sistem struktur Waffle Slab terhadap sistem struktur pelat lantai konvensional pada gedung beton bertulang lima lantai ditinjau dari Drift, simpangan antar lantai dan deformasi dinamis struktur (elastik, pasca-elastik sampai plastis). Analisis dan desain dilakukan dengan program bantu Seismostruct dengan memperhitungkan beban mati, beban hidup dan gempa (statik ekuivalen dan respon spektrum). Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa perbandingan dari segi Drift dan simpangan antar lantai untuk kedua sistem struktur, yaitu dari hasil analisis yang didapatkan, baik sistem Waffle Slab maupun sistem pelat lantai konvensional tidak berbeda jauh, namun pada sistem Waffle Slab memiliki kekakuan dan kekuatan yang lebih besar karna penggunaan balok rusuk sehingga memiliki kemampuan menerima beban gempa yang paling besar yaitu mencapai 4755.296 kN sedangkan sistem pelat lantai konvensional sebesar 4109.65 kN. Pada Target Displacement 40 cm untuk gedung yang menggunakan sistem Waffle Slab terkena sendi plastis dibalok pada Displacement 14 cm dan terkena sendi plastis dikolom pada Displacement 16 cm, namun saat gedung mencapai Target Displacement, sistem Waffle Slab cenderung mengalami lebih banyak sendi plastis pada bagian kolom. Sedangkan untuk gedung yang menggunakan pelat lantai konvensional terkena sendi plastis dibalok pada Displacement 10 cm dan terkena sendi plastis dikolom pada Displacement 20 cm, namun saat gedung mencapai Target Displacement, sistem pelat lantai konvensional cenderung mengalami lebih banyak sendi plastis pada bagian balok.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Waffle Slab, pelat lantai konvensional, Drift, simpangan antar lantai, Displacement, deformasi dinamis struktur, sendi plastis |
Subjects: | Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 14 Jul 2023 19:31 |
Last Modified: | 14 Jul 2023 19:31 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/29330 |
Actions (login required)
View Item |