PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN GERABAH DAN KERAMIK DI KLATEN MELALUI ASPEK STRUKTUR, GEOTEKNIK, DAN MANAJEMEN BIAYA WAKTU

Hermanto, Jolanda Oxerlie and Agustina, Elsa and Awang, Diva Maharani Deddy (2023) PERANCANGAN PUSAT PELATIHAN GERABAH DAN KERAMIK DI KLATEN MELALUI ASPEK STRUKTUR, GEOTEKNIK, DAN MANAJEMEN BIAYA WAKTU. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

[img]
Preview
Text (Jolanda Oxerlie Hermanto, Elsa Agustina dan Diva Maharani Deddy Awang)
190217639 190217670 190217724_Bab 0.pdf

Download (2MB) | Preview
[img]
Preview
Text
190217639 190217670 190217724_Bab 1.pdf

Download (409kB) | Preview
[img]
Preview
Text
190217639 190217670 190217724_Bab 2.pdf

Download (3MB) | Preview
[img] Text
190217639 190217670 190217724_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (971kB)
[img] Text
190217639 190217670 190217724_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text
190217639 190217670 190217724_Bab 5.pdf

Download (13MB) | Preview

Abstract

Bangunan Pusat Pelatihan Gerabah dan Keramik di Klaten terdiri dari tiga bangunan yaitu bangunan Galeri, Workshop, dan Resto. Kabupaten Klaten merupakan wilayah dengan risiko bencana gempa tingkat sedang (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2010). Oleh sebab itu, meninjau perancangan khusus dengan mempertimbangkan parameter gempa sangat diperlukan agar kegagalan struktur akibat gempa dapat dihindari. Getaran gempa menyebabkan gerakan siklis dengan arah horizontal dan vertikal melalui lapisan tanah sehingga bagian bawah bangunan ikut bergerak sesuai gerakan pada lapisan tanah kemudian, bagian atas bangunan akan memberikan tahanan inersia massa terhadap gerakan yang terjadi. Gaya tahanan yang diakibatkan dari pergerakan tanah inilah yang disebut sebagai beban gempa. Dengan pemilihan sistem, material serta prinsip perencanaan yang benar, maka sangat memungkinkan untuk sebuah bangunan dapat menahan beban gempa sesuai rencana. Perencanaan bangunan ini perlu memenuhi syarat aman dari segi struktural dan geoteknikal, dengan tetap memperhitungan manajemen biaya dan waktu yang paling optimal bagi pelaksanaan proyek. Dalam merencanakan pembangunan Gedung Pusat Pelatihan Gerabah dan Keramik ini akan dilakukan menggunakan desain dengan syarat-syarat bangunan tahan gempa yang telah diatur pada SNI 1726:2019. Perencanaan struktur atas untuk bangunan Pusat Pelatihan Gerabah dan Keramik akan direncanakan mengunakan rangka beton bertulang sesuai dengan SNI 2847:2019 dengan Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus (SRPMK) dan dirancang sesuai dengan metode strong column and weak beam. Dengan memperhatikan perencanaan struktur sesuai peraturan yang berlaku, desain struktur bangunan akan dimodelkan dengan pemrograman Etabs menggunakan analisis desain respon spektrum. Pada proyek ini pengujian tanah dilakukan dengan metode uji Standard Penetration Test (SPT) dan didapatkan karakteristik tanah berpasir. Sehingga dilakukan analisis terhadap potensi likuifaksi, dari analisis tersebut didapati bahwa bangunan ini aman dari potensi likuifaksi. Terdapat 2 tipe fondasi yang digunakan dalam proyek ini yaitu fondasi sumuran berdiameter 60 cm dengan pile cap berukuran 1,6 m x 1,6 m pada kedalaman 4 meter dan fondasi telapak (footplat) dengan ukuran 1,8 m x 1,8 m pada kedalaman 2 meter. Struktur bawah atau fondasi didefinisikan sebagai seluruh bagian struktur yang berada di bawah permukaan tanah. Beban dari struktur atas yang diterima oleh fondasi akan diteruskan ke lapisan tanah di bawahnya sehingga suatu bangunan dapat berdiri dengan kokoh. Fondasi harus dirancang sesuai dengan klasifikasi tanah dibawahnya agar tanah tidak mengalami penurunan yang besar akibat beban yang terlalu berat. Apabila beban yang bekerja lebih besar daripada ketahanan geser tanah maka dapat mengakibatkan keruntuhan geser pada tanah fondasi. Aspek terakhir adalah manajemen konstruksi. Dalam setiap proyek, jadwal dan anggaran harus ditetapkan sebelum memulai sebuah proyek. Hal ini dilakukan agar selama pelaksanaan proyek pekerjaan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Penyusunan jadwal dan anggaran proyek disebut dengan manajemen biaya dan waktu. Manajemen waktu merupakan proses dalam merencanakan, menyusun serta mengendalikan jadwal kegiatan proyek yang akan diperlukan untuk memastikan waktu pengerjaan/penyelesaian suatu proyek yang akan dibangun. Manajemen biaya merupakan pengendalian biaya agar proyek berjalan sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, didapatkan biaya yang direncanakan dengan PPN 10% maka anggaran Bangunan A (Galeri) sebesar Rp. 3.110.172.535 dengan durasi 205 hari, bangunan B (Resto) sebesar Rp. 1.383.931.193 dengan durasi 133 hari, dan bangunan C (Workshop) sebesar Rp. 1.473.574.830 dengan durasi 128 hari. Jadi, total seluruh 3 bangunan yaitu Rp. 5.967.678.558 dengan luas total 3 bangunan adalah 1200 m2, maka proyek ini memiliki biaya per m2 adalah sebesar Rp.4.446.854.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Struktur, geoteknik, manajemen konstruksi
Subjects: Sipil > Manajemen Konstruksi
Sipil > Manajemen Konstruksi

Sipil > Geo Teknik
Sipil > Geo Teknik

Sipil > Struktur
Sipil > Struktur
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 11 Oct 2023 20:43
Last Modified: 11 Oct 2023 20:43
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/30181

Actions (login required)

View Item View Item