Pratama, Aloisius Arya Yudha and Hasanudin, Senna Hendrik and Agung, Febriyanto (2023) PERENCANAAN STRUKTUR SERTA MANAJEMEN BIAYA DAN WAKTU GEDUNG MUSEUM GEMPA DI BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Aloisius Arya Yudha Pratama, Senna Hendrik Hasanudin dan Agung Febriyanto)
190217859 190217873 190217886_Bab 0.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
190217859 190217873 190217886_Bab 1.pdf Download (344kB) | Preview |
|
|
Text
190217859 190217873 190217886_Bab 2.pdf Download (1MB) | Preview |
|
Text
190217859 190217873 190217886_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
190217859 190217873 190217886_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (826kB) |
||
|
Text
190217859 190217873 190217886_Bab 5.pdf Download (10MB) | Preview |
Abstract
Perkembangan teknologi terkait mitigasi bencana alam pada saat ini berkembang cukup pesat, akan tetapi masyarakat umum masih belum mengetahui tentang hal tersebut, sehingga perlu adanya tempat edukasi tentang mitigasi bencana khususnya gempa, seperti halnya bangunan Museum. Bangunan Museum Gempa Bantul merupakan bangunan yang dirancang agar pengunjung dapat berwisata sekaligus menambah wawasan terkait bagaimana gempa itu terjadi, jenis-jenis gempa, sejarah gempa di Indonesia dan mitigasi bencana gempa. Gedung Museum Gempa Bantul telah dirancang sedemikian rupa dari segi struktur dan geoteknikal sehingga dapat menerima beban yang terjadi akibat gempa saat gempa terjadi didaerah lokasi. Tidak lupa pula manajmen biaya dan waktu proyek pembangunan ini diperhitungkan dalam perencnaannya. Perhitungan-perhitungan pada perencanaan struktur, geoteknik dan manajemen biaya dan waktu tentunya dihitung sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia dan pendapat para ahli baik lokal maupun internasional. Gedung Museum Gempa Bantul dirancang memiliki 4 lantai dengan 2 gedung dan 1 basement yang berguna sebagai penghubung kedua gedung tersebut. Terdapat 7 jenis balok yang digunakan yakni tipe B1 dengan dimensi 450 × 750 mm, tipe B2 dengan dimensi 300 × 600 mm, tipe B3 dengan dimensi 250 × 500 mm, tipe B1-A dengan dimensi 450 × 750 mm, tipe B2-A dengan dimensi 300 × 600 mm, tipe B3-A dengan dimensi 250 × 500 mm dan tipe B4 dengan dimensi 200 × 300 mm. Kolom gedung ini memiliki 3 jenis yakni kolom K1 dengan dimensi 750 × 750 mm yang menyatu dengan dinidng penahan tanah, kolom K2 dengan dimensi 750 × 750 sebagai kolom utama, dan kolom K3 dengan dimensi 350 × 350 mm yang bertujuan sebagai kolom penyangga lift. Pelat lantai yang direncanakan untuk lantai 1 sampai lantai 4 adalah pelat dua arah dengan tulangan lentur D10-200 dan tulangan susut D10-200, jenis pelat dua arah ini pula rencanakan untuk pelat atap dengan tulangan lentur D10-200 dan tulangan susut D10-200 gedung ini karena gedung ini beratapkan dak beton. Pelat atap dan lantai memiliki ketebalan yang sama yakni dengan ketebalan 120 mm yang telah diperhitungkan keamanan dan kenyamannannya. Pada perencanaan tangga direncanakan memiliki Optrade dan Antrade masing-masing sebesar 17,80 cm dan 28 cm. Pada perhitungan struktur atas ini diperhitungkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku sehingga dapat tercapai keamanan strukturnya. Perencanaan struktur bawah atau fondasi pada gedung ini pada awalnya direncanakan menggunakan fondasi raft dengan ketebalan 800 mm, akan tetapi fondasi raft tersebut belum cukup untuk mendukung bangunan terhadap keruntuhan daya dukung tanah sehingga dilakukan perencanaan Combined Piled Raft Foundation (CPRF) atau merupakan fondasi gabungan antara fondasi raft dan fondasi tiang. Combined Piled Raft Foundation (CPRF) direncanakan pada fondasi raft berdimensi 114×52×0,8-meter dengan fondasi tiang pancang berdiameter 60 cm dan terpancang sedelam 34-meter dari bawah fondasi raft. Data tanah pada lokasi pembangunan ini menunjukan bahwa tanah lokasi pembangunan ini dominan berjenis tanah lempung dan sedikit lanau maka dilakukan perhitungan penurunan konsolidasi, sehingga diperoleh bahwa penurunan konsolidasintotal sedalam 2,563-meter dan penurunan pada U90% selama 20,29 tahun. Meninjau dari hal tersebut maka perlu dilakukan percepatan konsolidasi tanah dengan merode Drainase Vertikal dan digunakan Prefabricated Vertical Drain (PVD), denah pemasangan PVD direncanakan berbentuk bujur sangkar dengan jarak PVD 1,8-meter dan pada kedalaman 35-meter pada tanah. Waktu penurunan konsolidasi tanah setelah dilakukan percepatan tanah dengan PVD menjadi 292 hari dengan penurunan total konsolidasi pada U90% sedalam 2,342 meter. Perencanaan Biaya dan waktu pada pembangunan gedung Museum Gempa Bantul ini direncankan dengan biaya total sebesar Rp 88.716.682.000,00 (Delapan puluh delapan miliar tujuh ratus enam belas juta enam ratus delapan puluh dua ribu) dengan durasi pekerjaan selama 773 hari.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Sipil > Manajemen Konstruksi Sipil > Manajemen Konstruksi Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 13 Oct 2023 18:41 |
Last Modified: | 13 Oct 2023 18:41 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/30204 |
Actions (login required)
View Item |