PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PELAKSANAAN COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) DI DESA WISATA NGLINGGO

Josapat, Jose (2023) PEMANFAATAN MODAL SOSIAL DALAM PELAKSANAAN COMMUNITY BASED TOURISM (CBT) DI DESA WISATA NGLINGGO. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Preview	Text (Jose Josapat) 161006108_Bab 0.pdf Download (509kB) | Preview
Preview	Text 161006108_Bab 1.pdf Download (492kB) | Preview
Preview	Text 161006108_Bab 2.pdf Download (398kB) | Preview
	Text 161006108_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB)
Preview	Text 161006108_Bab 4.pdf Download (614kB) | Preview

Abstract

Pariwisata merupakan sektor yang saat ini menjadi momen pembangunan dan perbincangan di seluruh dunia, termasuk Indonesia yang adalah salah satu negara kepulauan terbesar yang ada di dunia. Pengembangan dan pembangunan pariwisata di Indonesia sangat gencar dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Segala inovasi dan bantuan disiapkan oleh pemikir-pemikir ahli wisata yang ada di Indonesia, dan juga dikaji oleh ahli sosial dalam sosiologi pariwisata. Sehingga memunculkan sebuah dorongan dan pembangunan pariwisata berbasis komunitas atau yang lebih dikenal Community Based Tourism (CBT). Dalam pelaksanaan CBT diharapkan mampu membangun kemandirian masyarakat mengelola dan mengembangkan wisata yang ada di sekitarnya. Oleh karena itu memerlukan sebuah sumber daya yang ada di masyarakat tersebut. Sumber daya yang peneliti angkat sebagai penelitian di sini adalah Modal Sosial. Pemanfaatan modal sosial yang ada dimiliki oleh suatu masyarakat berupa sumber daya komunitas tidak berwujud, kepercayaan (trust), jaringan relasi dan nilai- nilai bersama (norma). Hal tersebut yang dilihat pada Desa Wisata Nglinggo yang terdapat di Kabupaten Kulon Progo. Keberhasilan Desa Wisata Nglinggo dalam melaksanakan pengelolaan CBT membuat desa tersebut menjadi juara 1 tingkat nasional pada kategori pengelolaan CBT di tahun 2018 lalu. Sumber daya modal sosial yang terdapat di Masyarakat Nglinggo terlihat dengan adanya hubungan relasi atau koneksi yang saling terhubung antaranggota maupun komunitas yang terlibat, pengelompokan sosial yang mendukung atraksi dan produk wisata seperti; POKDARWIS, kelompok kesenian Tari Lengger Tapeng, kelompok ibu-ibu kuliner, karang taruna, kelompok teh sangrai Nglinggo dan lain sebagainya, lalu terdapat sosok kepemimpinan (leadership) dalam kepengurusan serta pengelolaan Desa Wisata Nglinggo dan terakhir terdapat suatu nilai-nilai bersama (norma) yang telah diterapkan sehingga membentuk kehidupan harmonis dan lebih mengikat sebagai rasa kekeluargaan sebagai bagian dari komunitas atau masyarakat Desa Wisata Nglinggo.

Actions (login required)

View Item