Sembiring, Yulia Angela (2023) PENGENDALIAN CACAT PRODUK DENGAN PERBAIKAN SISTEM KERJA DI UMKM KONCOVEKSI KONVEKSI YOGYAKARTA. S1 thesis, Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
|
Text (Yulia Angela Sembiring)
160608915_Bab 0.pdf Download (725kB) | Preview |
|
|
Text
160608915_Bab 1.pdf Download (398kB) | Preview |
|
|
Text
160608915_Bab 2.pdf Download (688kB) | Preview |
|
Text
160608915_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (728kB) |
||
Text
160608915_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
160608915_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
160608915_Bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text
160608915_Bab 7.pdf Restricted to Registered users only Download (682kB) |
||
|
Text
160608915_Bab 8.pdf Download (766kB) | Preview |
Abstract
Konveksi Koncoveksi merupakan usaha konveksi yang berada di Yogyakarta dengan melakukan produksi perbulan ±2900 pcs produk, yang beralamat di Jalan greskap I, Mladangan, Minomartani Yogyakarta. Permasalahan yang dialami oleh Konveksi Koncoveksi ini adalah ditemukannya produk cacat yang didapatkan dari komplain atau klaim dari pelanggan hingga 10% perbulannya. Hal itu membuat konveksi Koncoveksi harus melakukan proses rework pada produk cacat yang dikomplain pelanggan tersebut. Namun apabila produk tersebut sudah tidak dapat diperbaiki, maka produk cacat tersebut menjadi produk reject. Hal tersebut akan menambah waktu dalam pekerjaan serta mempengaruhi kesan pertama konsumen. Selain itu usaha konveksi Koncoveksi ini belum melakukan identifikasi risiko yang menjadi penyebab kecacatan produk yang menyebabkan presentase kecacatan produk bisa meningkat. Fishbone menjadi alat yang digunakan dalam penelitian ini dan Failure Mode Effect Analysis menjadi metode untuk mencegah dan mengurangi cacat produk dengan cara melihat hubungan sebab dan akibat dari cacat, serta mencari usulan perbaikan masalah dengan prioritas tindakan yang sesuai berdasarkan skor Risk Priority Number (RPN). Tujuan dari penelitian yaitu melakukan identifikasi terhadap kualitas kemeja dan kaos dengan melakukan pengujian sebab akibat kemudian dilanjutkan dengan menganalisis moda kegagalan potensial menggunakan Failure Mode Effect Analysis. Dari hasil analisis ditemukan bahwa produk kemeja memiliki persentase produk cacat sebesar 18,45 dengan jenis cacat terbesar yaitu jahitan mengkerut. Sedangkan, untuk produk kaos memiliki persentase produk cacat 12,52% dengan jenis cacat terbesar yaitu ukuran kurang dari size chart. Penyebab munculnya cacat berdasarkan RPN tertinggi disebabkan oleh mesin, jarum patah, Pekerja salah menggambar pola, Mata potong gerindra aus dan temuan kecacatan hanya diakhir proses disebabkan faktor manusia. Terdapat lima tindakan perbaikan yang diimplementasikan untuk menurunkan persentase produk cacat antara lain pemasangan visual display pengingat pengganti jarum jahit pada produk kemeja, pembuatan instruksi pemeriksaan mesin jahit dengan checklist, membuat batas toleransi ukuran dan pedoman ukuran pola pada kaos, membuat visual display pengingat perawatan gerindra dengan pergantian pisau gerindra dan membuat work order.Untuk produk kemeja, setelah dilakukan implementasi perbaikan mengalami penurunan persentase produk cacat sebesar 5,07%. Sedangkan, untuk produk kaos, setelah dilakukan implementasi perbaikan mengalami penurunan persentase produk cacat sebesar 4,48%.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Fishbone, FMEA, Kemeja, Kaos, Persentase Produk Cacat |
Subjects: | Teknik Industri > Sistem Manufacturing |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 12 Dec 2023 16:54 |
Last Modified: | 12 Dec 2023 16:54 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/30829 |
Actions (login required)
View Item |