LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTURAL FASILITAS TERAPI DAN PERKEMBANGAN ANAK-ANAK PENYANDANG AUTISME DI KOTA BATU DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT

Tabita, Skolastika Gadis (2021) LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTURAL FASILITAS TERAPI DAN PERKEMBANGAN ANAK-ANAK PENYANDANG AUTISME DI KOTA BATU DENGAN PENDEKATAN HEALING ENVIRONMENT. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Skolastika Gadis Tabita)
170117044_Bab 0.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
170117044_Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
170117044_Bab 2.pdf

Download (990kB) | Preview
[img] Text
170117044_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
170117044_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
170117044_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img]
Preview
Text
170117044_Bab 6.pdf

Download (1MB) | Preview

Abstract

Autisme adalah gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan kerap disebut sebagai gangguan spektrum karena cakupan gejala yang bervariasi. Deteksi dini pada anak-anak penyandang autisme dapat memberikan dampak besar bagi perkembangan anak. Autisme tidak dapat disembuhkan melainkan dapat dilatih melalui terapi. Angka prevalensi autisme secara global dan nasional selalu mengalami peningkatan sehingga diperkirakan pertambahannya di Indonesia adalah 500 anak per tahun. Sayangnya, anak-anak penyandang autisme di Indonesia kerap mengalami penolakan dan perundungan karena perilaku dan konsep pemahaman yang berbeda. Hal tersebut menunjukkan kurangnya kesadaran pada anak-anak penyandang autisme dengan kurangnya fasilitas terapi. Kota Batu adalah salah satu kota yang melek terhadap pendidikan inklusi tingkat dasar. Namun, informasi terkait fasilitas terapi anak-anak penyandang autisme sebagai pendidikan dasar masih sulit untuk dicari. Hal tersebut menjadi dasar perancangan Fasilitas Terapi dan Perkembangan Anak-Anak Penyandang Autisme di Kota Batu. Pendekatan yang digunakan dalam perancangan bangunan adalah healing environment yang memiliki tiga prinsip utama yaitu, alam, indra dan psikologis. Pemilihan pendekatan ini didukung juga dengan karakteristik Kota Batu yang sejuk dan alami. Suasana tata ruang luar dan dalam yang ingin dicapai pada bangunan adalah merangsang perkembangan sensorik dan motorik anak sehingga proses terapi dapat berjalan secara tepat dan maksimal.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Fasilitas terapi, anak-anak penyandang autisme, sensorik, motorik, healing environment
Subjects: Arsitektur > Teknologi Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Teknologi Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 19 Mar 2024 17:24
Last Modified: 19 Mar 2024 17:24
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/31457

Actions (login required)

View Item View Item