LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INFRASTRUKTUR DARI ASPEK STRUKTUR, KEAIRAN, TRANSPORTASI, DAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PERANCANGAN PERKERASAN LENTUR DI JALAN RINGROAD UTARA, SLEMAN, DENGAN METODE ANALISIS KOMPONEN)

Kurniawan, Kumara Adi (2021) LAPORAN TUGAS AKHIR PERANCANGAN INFRASTRUKTUR DARI ASPEK STRUKTUR, KEAIRAN, TRANSPORTASI, DAN MANAJEMEN KONSTRUKSI (STUDI KASUS: PERANCANGAN PERKERASAN LENTUR DI JALAN RINGROAD UTARA, SLEMAN, DENGAN METODE ANALISIS KOMPONEN). S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Kumara Adi Kurniawan)
170216761_Bab 0.pdf

Download (533kB) | Preview
[img]
Preview
Text
170216761_Bab 1.pdf

Download (285kB) | Preview
[img] Text
170216761_Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (981kB)
[img] Text
170216761_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Infrastruktur merupakan sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase, bangunan gedung, dan fasilitas publik lainnya. Ketidaktersediaan infrastruktur akan berdampak buruk bagi suatu wilayah sehingga infrastruktur sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat baik dalam aspek sosial maupun ekonomi. Pembangunan infrastruktur memiliki peranan positif untuk seluruh elemen masyarakat baik dari desa maupun kota. Pembangunan infrastruktur dapat meningkatkan kualitas hidup, menekan angka kemiskinan, serta mendukung pesatnya pertumbuhan ekonomi karena mobilitas barang dan jasa juga semakin meningkat. Perkembangan infrastruktur di Indonesia berjalan sangat pesat sehingga diperlukan perencanaan infrastruktur yang matang agar hasilnya dapat memiliki kualitas seperti yang diharapkan. Bangunan Gedung merupakan hasil pekerjaan konstruksi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hunian atau tempat tinggal, kegiatan usaha, kegiatan keagamaan, kegiatan sosial dan budaya dan kegiatan khusus. Perancangan Gedung perlu dilakukan untuk memastikan suatu gedung memenuhi kelayakan dan keamanan untuk digunakan sesuai peruntukannya. Gedung dirancang kuat terhadap beban-beban terfaktor. Perancangan gedung dilakukan dengan urutan topdown yang diawali perancangan atap hingga perancangan pondasi. Gedung didesain menggunakan Sistem Rangka Penahan Momen Khusus (SRPMK). Hasil perancangan gedung berupa dimensi elemen struktur beserta perhitungan penulangan yang akan digunakan untuk pelaksanaan pembangunan. Gedung direncanakan menggunakan pendekatan perhitungan dan juga data-data pendukung seperti data tanah, data gempa, data beban minimum. Pemodelan gedung 3 dimensi dilakukan dengan bantuan software ETABS untuk memperoleh gaya- gaya dalam. Hasil perencanaan berupa dimensi komponen struktur seperti pondasi, kolom, balok, pelat lantai, tangga, dan struktur atap. Jalan merupakan prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian area darat yang diperuntukkan untuk lalu lintas. Jalan adalah prasarana utama dalam terjadinya konektivitas antar daerah. Pengadaan infrastruktur jalan turut meningkatkan efisiensi dalam kegiatan ekonomi dan turut membantu distribusi barang/jasa. Perancangan jalan dilakukan dengan menggunakan data primer atau hasil penelitian yang selanjutnya diolah untuk mengetahui kondisi dari lokasi yang ditinjau sehingga perencanaan perkerasan bisa tepat guna. Perancangan jalan dilakukan untuk menentukan jenis bahan perkerasan, tebal serta susunan bahan perkerasan. Bangunan air merupakan prasarana fisik yang digunakan untuk pengelolaan sungai, irigasi, pemanfaatan, pengendalian, dan perlindungan terhadap sumber daya air. Infrastruktur bangunan air antara lain adalah waduk, penampungan air, fasilitas pengolahan air, serta transmisi dan distribusi. Bendung merupakan bangunan air yang digunakan untuk menaikkan elevasi muka air sehingga sumber air dapat mengairi sawah yang letaknya lebih tinggi dari sumber air. Perancangan bendung direncanakan dengan data sekunder yang diperoleh melalui website atau internet. Bendung yang digunakan untuk obyek tinjauan adalah bendung Kamijoro yang direncanakan mengairi 2370 ha sawah. Data yang digunakan dalam perancangan bangunan air antara lain data curah hujan, debit, kebutuhan air sawah, daerah aliran sungai serta elvasinya. Perancangan Bendung dilakukan untuk memperoleh dimensi dari komponen bendung serta memastikan bendung aman terhadap faktor-faktor seperti gempa, gaya geser, gaya penggulingan, maupun gaya angkat (uplift). Pada manajemen proyek konstruksi diperlukan perencanaan biaya dan waktu. Perencanaan biaya dan waktu meliputi perhitungan volume pekerjaan, analisis harga satuan pekerjaan, rencana anggaran biaya, produktivitas dan jumlah tenaga kerja yang digunakan, penentuan hubungan antar kegiatan hingga penjadwalan proyek. Perencanaan biaya dan waktu bertujuan untuk dapat mengurangi resiko terhadap pembengkakan anggaran biaya serta dalam penjadwalan berguna untuk pengawasan terhadap jalannya suatu proyek konstruksi.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Infrastruktur, Bangunan Gedung, Jalan, Bendung, Biaya, Waktu
Subjects: Sipil > Manajemen Konstruksi
Sipil > Manajemen Konstruksi

Sipil > Transportasi
Sipil > Transportasi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 25 Mar 2024 20:09
Last Modified: 25 Mar 2024 20:09
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/31491

Actions (login required)

View Item View Item