PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA GEDUNG DUA LANTAI DI YOGYAKARTA

Patria, Febiarius Eka (2021) PERENCANAAN ANGGARAN BIAYA GEDUNG DUA LANTAI DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Febiarius Eka Patria)
170216929_Bab 0.pdf

Download (946kB) | Preview
[img]
Preview
Text
170216929_Bab 1.pdf

Download (898kB) | Preview
[img] Text
170216929_Bab 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text
170216929_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Bidang pekerjaan dalam ilmu teknik sipil umumnya menyangkut empat aspek yaitu bidang struktur bangunan, perencanaan jalan, perancangan bangunan gedung air, dan perencanaan biaya dan waktu. Perancangan bidang struktur bangunan gedung di Indonesia umumnya menggunakan beton bertulang tahan gempa yang memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI), pada kali ini berpedoman pada SNI-Gempa-2012 dan menggunakan ETABS dalam membantu analisa struktur. Dalam perencanaan infrastruktur jalan menggunakan pedoman American Association of State Highway and Transport Official (AASTHO) dan menggunakan Civl 3D. Selain pedoman standar keamanan, dalam perancangan maupun perencanaan dibutuhkan data primer maupun sekunder, seperti dalam perencanaan bangunan air dibutuhkan data curah hujan pada stasiun hujan yang berlokasi disekitar bendung. Data yang didapat dalam perencanaan bangunan air diolah menggunakan metode Poligon Thiesen, metode ini dipilih karena memiliki tingkat ketelitian yang tinggi dalam menghitung curah hujan pada setiap area stasiun penakar hujan. Ketiga bidang tersebut tentu diperlukan manajemen biaya yang baik untuk merealisasikan keberhasilan pembangunan proyek. Usulan Rencanaan Anggaran Biaya (RAB) sangat penting dilakukan secara detail dan akurat. Agar hasil RAB sesuai dengan standar maka dalam perhitungannya berpedoman pada Analisis Satuan Harga Pekerjaan (AHSP), dalam laporan ini menggunakan AHSP-2016. Dari keempat topik bidang rencana anggaran biaya (RAB) sebuah proyek lebih ditekankan karena salah satu faktor keberhasilan sebuah proyek dikatakan berhasil adalah efektifitas dan efisienitas anggaran yang dikeluarkan. Perancangan struktur bangunan gedung dilakukan terhadap gedung kantor 4 lantai yang disimulasikan di Yogyakarta dengan situs kelas tanah yaitu tanah lunak dengan gaya geser gempa 799,7kN. Struktur bangunan bawah menggunakan fondasi plat dengan dimensi 2mx2m sampai 2,5mx2,5m, fondasi menggunakan kolom ukuran 400mmx400mm, selimut beton 50mm dan kedalaman 3m. Kemudian struktur frame meliputi pelat, balok dan kolom. Tebal pelat lantai 130mm dengan selimut beton 20mm. Tipe balok yang dipakai bermacam-macam dari 450mmx700mm sampai 200mmx250mm dengan selimut beton 40mm. Sedangkan kolom yang dipakai berdimensi 400mmx400mm memiliki selimut beton 40mm. Struktur tambahan berupa tangga dan bordes juga dihitung. Perancangan pada tangga memiki ketinggian 3,8m dengan anak tangga (An) 22 buah, tinggi antar anak tangga (Op) 166mm. Untuk tebal tangga (htangga) 231,6 mm dan tebal pelat bordes 130mm.Struktur atap menggunakan profil gording dengan dimensi 125x50x20x2,3 dan profil kuda-kuda dengan dimensi 2L 70x70x6. Setelah dicek keamanan telah sesuai dengan pedoman tiap struktur bangunan gedung aman dan setelah hasil analisis menggunakan ETABS juga menunjukkan tidak ada struktur yang berwana merah, hal ini menunjukkan bahwa analisis bangunan gedung aman. Data Perencanaan Infrastruktur jalan berasal dari simulasi jalan ditentukan memiliki koordinat titik A ke koordinat titik B dengan jenis jalan arteri, kolektor, lokal-arteri. Ukuran lebar tidak melebihi 2.1m dengan azimuth titik A sebesar 30o. Trase jalan didapatkan dengan aplikasi Civil 3D Ruas jalan memiliki 3 tikungan jalan jenis Spiral Circle Spiral (SCS). Elevasi jalan pada stasioning 0+000.0000 sampai 4+504.330 yaitu antara 147,684m sampai 170m. Lengkung vertikal terbesar 86m. Lengkung vertikal terkecil sebesar 8m. Dari data elevasi tanah dapat diperoleh besar tanah uugan dan galian yang memiliki selisih sebesar 35,49m3. Hal ini dapat disimpulkan pembuatan jalan tidak membutuhkan tambahan tanah relatif banyak. Pada perancangan struktur bangunan air yang dilakukan di bendung Kamijoro, Yogyakarta. Ukuran Luas bendung 198248,313 ha, dengan data curah hujan diperoleh dari 8 stasiun hujan dalam 10 tahun berupa curah hujan harian. Setelah dihitung curah hujan pertahun diperoleh debit banjir dan debit andalan. Debit banjir pada bendung sebesar 1492,15 m3/hari sedangkan debit andalan sebesar 64,79 m3/hari. Debit banjir didapat dari 80% total debit yang dipilih, sedangkan debit andalan didapat dari 20% total debit yang dipilih. Proyek perencanaan biaya dan waktu yang menjadi tinjauan adalah gedung rumah 2 lantai, berlokasi di desa Sendangadi, Mlati, Sleman, Yogyakarta dengan luas banguanan 148 m2. Topik yang ditekankan di sini adalah untuk mendapatkan usulan RAB yang detail, efektif dan efisien. Setelah volume pekerjaan dan harga satuan setiap pekerjaan diperoleh, maka harga persatuan volume dapat dihitung. Volume pekerjaan dan harga satuan pekerjaan harus memenuhi standar AHSP- 2016. Semakin besar volume pekerjaan maka semakin besar pula anggaran biaya yang dikeluarkan dalam suatu proyek. Setelah itu rekapitulasi RAB dibuat agar lebih mudah dibaca dan dipahami oleh klien. Hasil penjumlahan total pekerjaan harus ditambah dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebanyak 10%. Total anggaran biaya sebesar Rp 341.900.000,00 sehingga anggaran biaya gedung per m2 sebesar Rp 2.310.135,13.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: perancangan, perencanaan, proyek, biaya
Subjects: Sipil > Manajemen Konstruksi
Sipil > Manajemen Konstruksi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 18 Apr 2024 17:18
Last Modified: 18 Apr 2024 17:18
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/31528

Actions (login required)

View Item View Item