Iswara, Martha Widuri (2021) ANALISIS EFEKTIVITAS SIMPANG BERSINYAL JALAN IPDA TUT HARSONO – JALAN KENARI. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
|
Text (Martha Widuri Iswara)
170217123_Bab 0.pdf Download (569kB) | Preview |
|
|
Text
170217123_Bab 1.pdf Download (266kB) | Preview |
|
|
Text
170217123_Bab 2.pdf Download (291kB) | Preview |
|
Text
170217123_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (329kB) |
||
Text
170217123_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (329kB) |
||
Text
170217123_Bab 5.pdf Restricted to Registered users only Download (333kB) |
||
Text
170217123_Bab 6.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
Abstract
Infrastruktur menurut peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2015, infrastruktur adalah fasilitas teknis, fisik, sistem, perangkat keras dan lunak yang diperlukan untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat dan mendukung jaringan struktur agar pertumbuhan ekonomi dan sosial masyarakat dapat berjalan dengan baik. Pembangunan bangsa tidak bisa dipisahkan dari pembangunan infrastruktur karena infrastruktur menjadi salah satu faktor penentu keberhasilan bangsa. Ketersediaan infrastruktur akan berdampak langsung pada masyarakat karena infrastruktur adalah roda penggerak pertumbuhan ekonomi. Perkembangan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan saling ketergantungan. Agar pertumbuhan ekonomi merata diperlukan pemerataan pembangunan infrastruktur, jika pembangunan infrastruktur berjalan dengan baik maka seluruh elemen masyarakat akan mendapatkan kesempatan yang sama untuk terlibat dalam perkembangan ekonomi. Banguan gedung adalah salah satu wujud fisik pemanfaatan ruang yang mana sebagai tempat bagi manusia melakukan banyak aktifitas. Perancangan banguna gedung harus mewujudkan bangunan gedung yang fungsional, andal, seimbang, dan cocok dengan lingkungannya. Perancangan bangunan gedung itu sendiri perlu memperhatikan keamanan dan kelayakan sesuai dengan fungsinya. Perancangan gedung memperlukan rancangaan yang kuat terhadap beban-beban terfaktor. Urutan perancangan gedung menggunakan urutan topdown, perancangan dimulai dari perancangan atap sampai perancangan pondasi. Perancangan bangunan gedung menghasilkan perhitungan dimensi elemen struktur gedung dan penulangan untuk pembangunan gedung nantinya. Perencanaan gedung menggunakan pendekatan perhitungan serta data-data pendukung lainnya seperti data gempa, data bebam minimum, dan data tanah. Perangkat lunak yang digunakan untuk perancangan bangunan gedung adalah ETABS dan SAP. Perangkat lunak ETABS digunakan untuk permodelan gedung tiga dimensi dan mendapatkan nilai gaya dalam. Elemen struktur yang dihitung dalam perancangan adalah struktur atap, balok, kolom, tangga, pelat lantai, dan pondasi. Kata transportasi dalam kehidupan sehari-hari disebut sebagai kegiatan pemindahan menggunakan alat angkut dengan media darat, laut, maupun udara. Teknik stransportasi adalah cabang ilmu dari bidang studi teknik sipil yang mempelajari mengenai sistem transportasi dalam perencanaan dan pelaksanaannya. Mencakup bidang ini antara lain konstruksi dan pengaturan jalan raya, konstruksi bandar udara, terminal, stasiun dan manajemennya. Di era maju pada saat ini penumpukan kendaraan banyak terjadi karena jumlah kendaraan yang lewat tidak sesuai dengan kapasitas jalan yang ada, selain volume kendaraan yang tinggi masalah ini juga diperparah dengan prasarana transportasi yang buruk. Perancangan jalan ini menggunakan variabel volume lalu lintas, panjang dan lebar lintasan, serta durasi lampu lalu lintas. Pengambilan data dilakukan pada saat jam sibuk pagi pukul 6.30 – 7.30 WIB. Perancangan jalan ini menghasilkan data satuan mobil penumpang, data kondisi arus jenuh, data perhitungan sinyal lalu lintas, perhitungan traffic light control, dan perhitungan estimasi keterlambatan. Bangunan air merupakan prasarana pemanfaatan dan pengendalian air di sumber air, jenis bangunan air yang digunakan tergantung pada kebutuhan sebuah lingkungan. Bangunan bendung dibangun melintang sungai yang berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air sehingga aliran air dapat mengalir hingga ke tempat yang elevasinya lebih tinggi dari sungai. Perancangan bendung menggunakan data curah hujan, kebutuhan air sawah, debit banjir, dan daerah aliran hujan beserta elevasinya. Perhitungan curah hujan rata-rata menggunakan metode poligon Thiessen dengan sembilan stasiun hujan dan perhitungan debit banjir menggunakan metode Melchior. Hasil perancangan bendung ini adalah tipe bendung, tipe puncak bendung, tipe kolam olak, jumlah dan dimensi pintu pembilas, bendung memiliki angka aman terhadap gaya geser; momen guling; gaya gempa; dan gaya angkat (uplift). Perancangan biaya dan waktu diperlukan dalam manajemen proyek konstruksi. Perhitungan dalam perancangan biaya dan waktu adalah volume pekerjaan, analisis harga satuan, rencana anggaran biaya, durasi pekerjaan, cashflow, dan pembuatan jadwal pekerjaan. Pada hasil akhir akan dibandingkan antara perhitungan dengan harga kota Bandung dan perhitungan dengan harga kota Yogyakarta.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | nfrastruktur, Perancangan Bangunan Gedung, Perancangan Jalan, Perancangan Bendung, Perancangan Biaya dan Waktu |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 03 May 2024 18:40 |
Last Modified: | 03 May 2024 18:40 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/31586 |
Actions (login required)
View Item |