PERANCANGAN SLEMAN GATEWAY DI KECAMATAN MLATI DENGAN PRINSIP PENDEKATAN ACCESSIBLE ARCHITECTURE

Hermanto, Josues Alessandro (2024) PERANCANGAN SLEMAN GATEWAY DI KECAMATAN MLATI DENGAN PRINSIP PENDEKATAN ACCESSIBLE ARCHITECTURE. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img]
Preview
Text (Josues Alessandro Hermanto)
200118005_Bab 0.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
200118005_Bab 1.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text
200118005_Bab 2.pdf

Download (445kB) | Preview
[img] Text
200118005_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (815kB)
[img] Text
200118005_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)
[img] Text
200118005_Bab 5.pdf
Restricted to Registered users only

Download (26MB)

Abstract

Sektor pariwisata merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi yang paling signifikan dan sumber pembangunan di beberapa negara. Pariwisata berkontribusi pada banyak hal pembangunan ekonomi negara dan PDB. Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai potensi pariwisata yang tinggi, karena terdapat berbagai alam, sejarah, dan budaya yang sangat menarik untuk dikunjungi. Indonesia memiliki banyak sekali kota yang memiliki banyak sekali destinasi wisata salah satunya D.I.Yogyakarta. D.I.Yogyakarta sendiri menjadi salah satu destinasi yang sangat populer baik di kalangan wisatawan nusantara maupun mancanegara. D.I.Yogyakarta secara adminstratif terbagi menjadi 4 kabupaten dan 1 kota yaitu; Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunung Kidul, dan Kabupaten Kulon Progo. Dari ke-5 kabupaten/kota tersebut, berdasarkan data statistik pariwisata Yogyakarta, Kabupaten Sleman menjadi penyumbang wisatawan tertinggi dari 2018 sampai 2022. Kabupaten Sleman juga memiliki 135 destinasi wisata yang tercatat di Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman (perhitungan tahun 2022). Maka tak heran jika menjadi penyumbang wisatawan tertinggi untuk Yogyakarta. Banyaknya objek wisata yang ada di Yogyakarta, termasuk Sleman, sering kali membuat wisatawan tidak memiliki cukup banyak waktu untuk mengunjungi banyak objek wisata dalam satu waktu perjalanan. Hal ini disebabkan oleh letak masing-masing objek wisata tersebar di Sleman dan sekitarnya. Menurut Kemenparekraf, peningkatan angka kunjungan wisata perlu didorong dengan pemenuhan kebutuhan wisata terhadap fasilitas dan pelayanan. Oleh karena itu, dibutuhkan fasilitas yang dapat memberikan informasi yang tidak sekedar informatif saja namun juga edukatif. Tidak hanya mempromosikan wisata namun juga memberikan edukasi terkait pengenalan wisatawan terhadap Daerah Istimewa Yogyakarta dengan karakter yang rekreatif dilengkapi dengan penggunaan teknologi digital sebagai metode penyampaiannya serta adanya cultural performance sebagai atraksi hiburan. Maka dari itu, untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan juga meningkatkan mutu, kualitas, dan minat pengguna Tourist Information Center (TIC) dirancanglah pusat informasi wisata dalam bentuk Sleman Gateway di Mlati dengan prinsip pendekatan accessible architecture. Pendekatan ini dipilih agar mengutamakan kemudahan sirkulasi dan kualitas sarana dan prasarana yang digunakan wisatawan untuk mendapatkan akses informasi wisata yang edukatif, informatif, dan rekreatif dengan porsi yang sama tanpa memandang kondisi fisik sehingga ramah kepada pengguna difabel.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Gateway, Fasilitas Informasi Wisata, Teknologi Digital, Accessible Architecture, Cultural Performance.
Subjects: Arsitektur > Teknologi Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Teknologi Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 26 Jun 2024 16:41
Last Modified: 26 Jun 2024 16:41
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/31911

Actions (login required)

View Item View Item