Arietya, Vidya Talisa (2024) Menekan Disfungsi Media Terdampak Komodifikasi Konten Viral (Studi Kasus: Tren Film Horor Indonesia). S2 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
|
Text (Vidya Talisa Arietya)
225508159_Bab 0.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
225508159_Bab 1.pdf Download (1MB) | Preview |
|
|
Text
225508159_Bab 2.pdf Download (971kB) | Preview |
|
Text
225508159_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (363kB) |
||
Text
225508159_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (488kB) |
||
|
Text
225508159_Bab 5.pdf Download (906kB) | Preview |
Abstract
Film seharusnya memiliki peran besar dalam proses pembentukan identitas masyarakat Indonesia. Namun, tren film horor periode 2019–2024 menimbulkan permasalahan di industri film Indonesia. Mulai dari penyimpangan unsur budaya, agama, dan etika sebuah film, hilangnya kreativitas dan keragaman cerita film, hingga rendahnya kualitas film yang menimbulkan kritik keras bahkan ajakan boikot dari khalayak. Hal tersebut membuat film tidak memenuhi fungsi-fungsinya sebagai media massa (disfungsi media). Salah satu faktor yang melatarbelakangi kondisi tersebut adalah banyaknya komodifikasi konten viral horor yang dikembangkan ke cerita layar lebar yang kurang tepat. Kemajuan teknologi digital dan perubahan karakter penonton film bioskop Indonesia, menjadi tantangan bagi industri film Indonesia. Melalui pendekatan kualitatif, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui upaya kreator konten dan produser dalam menekan disfungsi media terdampak komodifikasi konten viral dengan metode studi kasus tren film horor Indonesia. Genre horor masih berpeluang untuk terus diproduksi seiring dengan dinamika antusiasme masyarakat pada film horor, baik karena kualitasnya maupun sensasi dari film tersebut. Melalui wawancara dengan para pelaku di industri film Indonesia sebagai narasumber. Hasil penelitian menunjukan bahwa kesuksesan film tidak lagi dapat mengandalkan viralitas semata. Butuh keterampilan untuk mengolah dan mengemas konten viral dengan melakukan komodifikasi secara menyeluruh, sesuai teori Vincent Mosco. Penerapan komodifikasi (konten, audience, dan tenaga kerja) lebih berpeluang untuk menekan disfungsi media dibandingkan penerapan viralitas. Produser juga perlu memiliki indikator keberhasilan sebuah film selain keuntungan finansial. Penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi dari semua pihak yang terlibat di industri film Indonesia untuk menekan disfungsi media yang terjadi.
Item Type: | Thesis (S2) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Disfungsi Media, Film, Komodifikasi, Viralitas |
Subjects: | Magister Ilmu Komunikasi > Manajemen Media Digital |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 19 Aug 2024 20:47 |
Last Modified: | 19 Aug 2024 20:47 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/32247 |
Actions (login required)
View Item |