Montolalu, Michael Paulus (2024) PERAN YAYASAN GLOBALISASI SAEMAUL INDONESIA (YGSI) DALAM PENGEMBANGAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN MODAL SOSIAL (Studi Kasus: Pelatihan Budidaya Jamur dan Jamur Krispi di Kapanewon Nanggulan, Kulon Progo). S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
|
Text (Michael Paulus Montolalu)
201007484_Bab 0.pdf Download (686kB) | Preview |
|
|
Text
201007484_Bab 1.pdf Download (447kB) | Preview |
|
Text
201007484_Bab 2.pdf Restricted to Registered users only Download (507kB) |
||
Text
201007484_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
|
Text
201007484_Bab 4.pdf Download (584kB) | Preview |
Abstract
Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan dengan cara mencari potensi-potensi lokal yang dimiliki oleh masyarakat. Salah satu lembaga yang berperan dalam pemberdayaan masyarakat yaitu Yayasan Globalisasi Saemaul Indonesia (YGSI). YGSI telah menjalankan beberapa program pemberdayaan di Kapanewon Nanggulan, salah satunya program pelatihan yang bertujuan untuk menambah wawasan dan keterampilan bagi masyarakat sehingga bisa meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) di Kapanewon Nanggulan. Dari beberapa program pelatihan yang dijalankan oleh YGSI, pelatihan budidaya jamur tiram dan jamur krispi yang paling intens dijalankan. Proses pelatihan mengembangkan juga modal sosial dari setiap pelatihan maupun pihak-pihak yang terlibat dalam pelatihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pengembangan pemberdayaan masyarakat dari YGSI melalui pelatihan budidaya jamur dan jamur krispi di Kapanewon Nanggulan dan untuk mengetahui bagaimana pengembangan modal sosial dari YGSI saat menjalankan program pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan budidaya jamur dan jamur krispi di Kapanewon Nanggulan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep dari Patilaya, et.al. tentang pemberdayaan masyarakat dan konsep dari Bourdieu dan Putnam tentang modal sosial. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa proses pemberdayaan masyarakat dari YGSI melalui pelatihan budidaya jamur tiram dan jamur krispi, menerapkan keterbukaan dan kesetaraan dengan cara mengikutsertakan masyarakat yang memiliki latar belakang yang berbeda-beda dan partisipasi masyarakat yang sangat antusias untuk mengikuti pelatihan. Juga YGSI bisa mendorong beberapa peserta pelatihan untuk mengembangkan budidaya jamur tiram dan jamur krispi di rumah sehingga menjadi mandiri meskipun belum merata. Proses pelatihan budidaya jamur tiram dan jamur krispi dari YGSI juga mengembangkan modal sosial baik bagi peserta, maupun pihak-pihak yang terlibat dalam proses pelatihan. Modal sosial berkembang melalui jaringan sosial dan jaringan sosial berkembang menjadi kepercayaan dan nilai. Berkembangnya modal sosial memungkinkan peserta pelatihan untuk membentuk komunitas yang menjadi tempat bagi peserta untuk berbagi pengetahuan, pengalaman yang dapat membantu dalam pengembangan budidaya jamur tiram dan jamur krispi. Selain itu, peserta juga bisa berkolaborasi dengan aktor-aktor yang memiliki jaringan sosial, pengetahuan dan pengalaman maupun dengan lembaga-lembaga yang terbuka untuk membantu pengembangan budidaya jamur tiram dan jamur krispi.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Pelatihan Budidaya Jamur dan Jamur Krispi, Modal Sosial, YGSI |
Subjects: | Sosiologi > Business |
Divisions: | Fakultas ISIP > Sosiologi |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 24 Sep 2024 15:22 |
Last Modified: | 24 Sep 2024 15:22 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/32461 |
Actions (login required)
View Item |