MUSEUM BUDAYA DAYAK DI KOTA PALANGKA RAYA

FRANSISCO, THEO (2010) MUSEUM BUDAYA DAYAK DI KOTA PALANGKA RAYA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TA12118.pdf

Download (380kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TA12118.pdf

Download (240kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TA12118.pdf

Download (2MB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3TA12118.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)
[img] Text (Bab IV)
4TA12118.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)
[img]
Preview
Text (Bab V)
5TA12118.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

Manusia adalah makhluk yang tidak terlepas dari masa lampau dalam menjalani masa kini dan masa yang akan datang. Seorang manusia tidak akan mungkin bisa lepas dari budayanya sendiri. Sebagai generasi muda yang menjadi pewaris budaya harus mengetahui sejarah masa lampau untuk dapat menjaga, memelihara, dan melestarikan budaya yang ada. Tanpa mengenal budaya nya sendiri, maka seseorang itu akan kehilangan identitas diri dan jati dirinya sebagai seorang manusia. Budaya tradisional merupakan bagian kehidupan suatu masyarakat pemilik budaya tersebut yang mengandung nilai - nilai ekonomi, nilai - nilai adat (termasuk spiritual), maupun nilai - nilai komunal yang menjadi bagian penting baik dari masyarakat tradisional tersebut. Karena itu terdapat keterkaitan kuat antara budaya tradisional dengan identitas masyarakat adat dimana budaya tersebut hidup, tumbuh, dan berkembang. Oleh karena itu, kita harus melestarikan budaya yang telah di wariskan oleh nenek moyang kita, yang berupa benda peninggalan masa lalu, benda seni, karya sastra, tarian daerah, dan sebagainya. Indonesia merupakan negara yang kaya akan khasanah budaya tradisional dari suku – suku pribuminya, termasuk suku Dayak. Suku Dayak merupakan suku pribumi yang mendiami pulau Kalimantan sejak zaman dulu. Berangsur – angsur kebudayaan suku Dayak yang merupakan warisan nenek moyang, mulai terlupakan seiring berkembangnya zaman. Jika tidak di lestarikan kembali, maka kebudayaan suku Dayak akan berada di ambang kepunahan. Padahal banyak nilai – nilai positif yang terkandung dari kebudayaan suku Dayak yang tidak pernah kita sadari bahkan terlupakan. Nilai – nilai positif yang dapat diambil dan dipetik tercermin dari kehidupan suku Dayak dalam menjalin hubungannya dengan alam dan sesamanya. Suku Dayak sangat menjaga hubungan kekerabatannya dengan alamnya dan sesamanya. Oleh sebab itu di perlukan suatu tempat yang dapat mewadahi kegiatan pelestarian kebudayaan suku Dayak secara khusus, yaitu Museum Budaya Dayak. Sesuai dengan tujuan Museum Budaya Dayak, maka pelestarian budaya warisan nenek moyang haruslah di hidupkan kembali dengan mencerminkan nilai – nilai positif yang terkandung di dalam kebudayaan suku Dayak dalam menjalin hubungan dengan alam dan sesamanya. Untuk mewujudkan wadah rancangannya, maka nilai – nilai positif suku Dayak dalam menjalani hubungannya dengan alam dan sesamanya akan di transformasikan ke dalam rancangan dan elemen arsitekturalnya. Pencarian nilai – nilai positif itu akan menghasilkan nilai – nilai yang lebih spesifik dan merangkum semua nilai lainnya, serta dapat di transformasikan ke dalam elemen rancangannya. Nilai – nilai spesifik itulah yang akan menjadi kata kunci dalam proses pentransformasian ke dalam wujud rancangan Museum Budaya Dayak.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 19 Jul 2013 13:16
Last Modified: 19 Jul 2013 13:16
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3282

Actions (login required)

View Item View Item