TRIANTO, ANTONIUS (2009) ANALISIS SIMPANG TAK BERSINYAL ANTARA JALAN RAYA MAGELANG-YOGYAKARTA KM 10 DENGAN JALAN SAWANGAN-BLABAK (Simpang Tiga Tak Bersinyal Blabak, Mungkid, Magelang). S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TS11772.pdf Download (119kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TS11772.pdf Download (360kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TS11772.pdf Download (105kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TS11772.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
||
Text (Bab IV)
4TS11772.pdf Restricted to Registered users only Download (76kB) |
||
Text (Bab V)
5TS11772.pdf Restricted to Registered users only Download (729kB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TS11772.pdf Download (53kB) | Preview |
Abstract
Arus lalu-lintas pada persimpangan antara Jalan Magelang-Yogyakarta km 10 dengan Jalan Sawangan-Blabak sering terjadi konflik yang mengakibatkan kemacetan. Persimpangan ini berada pada daerah pertokoan, pasar, sekolahan, pusat kerajinan dan pemukiman dengan hambatan samping tinggi. Tanpa adanya pengaturan arus lalu-lintas dengan kondisi arus kendaraan tinggi akan menyebabkan kemacetan, antrian dan tundaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis kinerja simpang serta merencanakan alternatif penanganan arus lalu-lintas. Pengambilan data arus kendaraan dilaksanakan selama 3 hari pada jamjam sibuk arus lalu-lintas yang diharapkan dapat mewakili hari-hari lainnya, yaitu hari Senin 2 Februari 2009, Rabu 4 Februari 2009, dan Jumat 6 Februari 2009, pagi pukul 06.30-08.30 WIB, siang pukul 12.00-14.00 WIB, dan sore pukul 16.00-18.00 WIB. Untuk mencari jam puncak diambil jumlah arus kendaraan tertinggi dari ketiga hari tersebut. Data yang diambil adalah jumlah arus kendaran, jumlah hambatan samping, lebar jalan, dan jumlah penduduk. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesian, 1997. Hasil analisis menunjukan bahwa untuk kondisi saat ini simpang antara Jalan Magelang-Yogyakarta km 10 dengan Jalan Sawangan-Blabak tidak mampu melayani arus kendaraan yang keluar masuk simpang, hal ini ditunjukan dengan nilai derajat kejenuhan, ds = 1,0421. Perbaikan untuk memberikan kelancaran kendaraan yang keluar masuk pada simpang dapat dilakukan dengan memberikan rambu larangan parkir dan berhenti pada daerah persimpangan ds = 1,0239, dengan perubahan geometrik, rambu larangan parkir dan berhenti ds = 0,9246. Alternatif yang dapat dilakukan untuk menciptakan pergerakan dan hak jalan secara bergantian dan teratur sehingga tidak terjadi konflik yang mengakibatkan kemacetan, antrian dan tundaan maka perlu dipertimbangkan dengan pemasangan lampu lalu-lintas pada alternatif 1 dan alternatif 2 yang menggunakan dengan 3 fase hijau. sebelum perubahan geometrik pendekat utara ds = 0,9048, sesudah perubahan geometrik pendekat utara ds = 0,6114. Alternatif yang baik adalah pada alternatif 2 yang menggunakan 3 fase hijau dengan perubahan geometrik, pada pendekat utara ds = 0,6144, pendekat timur ds = 0,5822, pendekat selatan pada gerakan lurus fase hijau pertama (S-ST1) ds = 0,4626, fase hijau kedua (S-ST2) ds = 0,4499 dan pendekat selatan pada gerakan belok kanan (S-RT) ds = 0,1937. Tundaan simpang rerata yang terjadi adalah 18,22 det/smp.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Simpang, kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan, antrian, hambatan samping, lampu lalu-lintas |
Subjects: | Sipil > Transportasi Sipil > Transportasi |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 22 Jul 2013 09:01 |
Last Modified: | 22 Jul 2013 09:01 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3291 |
Actions (login required)
View Item |