Sulistyawan, Sylvilania (2024) AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN TAPAK DARA (Catharanthus roseus) TERHADAP Staphylococcus epidermidis FNCC 0048 dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. S1 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.
Text (Sylvilania Sulistyawan)
200802168_Bab 0.pdf Download (1MB) |
|
Text
200802168_Bab 1.pdf Download (221kB) |
|
Text
200802168_Bab 2.pdf Download (456kB) |
|
Text
200802168_Bab 3.pdf Restricted to Registered users only Download (468kB) |
|
Text
200802168_Bab 4.pdf Restricted to Registered users only Download (865kB) |
|
Text
200802168_Bab 5.pdf Download (1MB) |
Abstract
Jerawat merupakan kondisi kulit yang dicirikan oleh timbunan kelenjar minyak dan kulit mati yang menyumbat folikel rambut yang dapat disebabkan oleh bakteri. Tanaman tapak dara adalah salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional serta memiliki senyawa antibakteri seperti alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar alkaloid pada ekstrak daun tapak dara dengan pelarut etanol 70%, mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak daun tapak dara terhadap Staphylococcus epidermidis dan Pseudomonas aeruginosa berdasarkan zona hambat dan konsentrasi hambat minimum. Penelitian ini menggunakan rancangan percobaan acak lengkap dengan variasi konsentrasi ekstrak etanol daun tapak dara 45, 60, dan 75%, kontrol positif yaitu eritromisin, dan kontrol negatif yaitu etanol 70% dengan pengulangan 5 kali. Tahapan penelitian antibakteri meliputi pengambilan sampel daun tapak dara, pembuatan ekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Standarisasi simplisia meliputi sari larut air, sari larut etanol, kadar abu total, kadar air. Uji fitokimia meliputi kuantitatif serta kualitatif alkaloid. Uji kemurnian bakteri meliputi uji biokimia, motilitas, dan pengecatan Gram. Hasil kadar alkaloid pada daun tapak dara yaitu 82,08±0,82 mg AE/g. Hasil uji aktivitas antibakteri yaitu pada perlakuan kontrol positif, kontrol negatif, ekstrak daun tapak dara pada perlakuan konsentrasi 45, 60, dan 75% menghasilkan diameter zona hambat terbesar pada perlakuan konsentrasi 75% yaitu 7,4 mm pada S. epidermidis dan 8,14 mm pada P. aeruginosa. Konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak daun tapak dara terhadap S. epidermidis sebesar 45%, sedangkan pada P. aeruginosa sebesar 30%.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Staypylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa, Catharanthus roseus, Zona Hambat, Konsentrasi.Hambat Minimum |
Subjects: | Teknobiologi > Tekno Industri |
Divisions: | Fakultas Teknobiologi > Biologi |
Depositing User: | Editor 5 uajy |
Date Deposited: | 17 Dec 2024 11:54 |
Last Modified: | 17 Dec 2024 11:54 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/33237 |
Actions (login required)
View Item |