KONSERVASI KAMPUNG PECINAN NELAYAN SENGGARANG DI KOTA TANJUNG PINANG

Dahana, Wulung (2010) KONSERVASI KAMPUNG PECINAN NELAYAN SENGGARANG DI KOTA TANJUNG PINANG. S2 thesis, UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA.

[img] Text (Wulung Dahana)
5407005_Bab 0.pdf

Download (3MB)
[img] Text
5407005_Bab 1.pdf

Download (2MB)
[img] Text
5407005_Bab 2.pdf

Download (6MB)
[img] Text
5407005_Bab 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (14MB)
[img] Text
5407005_Bab 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Tanjungpinang adalah salah satu kota di Indonesia yang memiliki sejarah panjang. Di wilayah yang dahulu di kuasai oleh Kesultanan Riau Johor ini terdapat perkampungan masyarakat Cina yang pada awalnya adalah pekerja dalam bidang pengolahan gambir. Oleh Yang Dipertuan Muda Riau Il, orang Cina diberi kelonggaran untuk menempati Senggarang sebagai tempat pemukiman. Hingga saat ini pemukiman orang Cina di Senggarang masih terjaga dengan baik. Perkampungan tersebut menjadi pecinan yang unik tidak seperti pecinan pada umumnya di kota-kota lain. Keunikan pecinan Senggarang adalah pecinan yang berada di atas air laut/pantai seperti pada umumnya perkampungan nelayan. Disamping itu dengan luas wilayah yang relatif kecil, di kampung ini terdapat banyak bangunan ibadah klenteng. Selama ratusan tahun pecinan Sengarang bertahan dan tidak banyak mengalami banyak perubahan. Penelitian ini memiliki tujuan mengidentifikasi dan menganalisis perkembangan kawasan Pecinan Senggarang yang potensial untuk dilakukan tindakan pelestarian berdasarkan makna kulturalnya. Tatanan spasial perkampungan dengan sistem budaya• lingkungan memiliki arti dalam menggambarkan jalan hidup yang khas dari suatu kelompok tertentu, maksud/arti, lambang dan skhemata yang dipancarkan melalui kode simbolis, dan sebagai satuan strategi adaptip untuk bertahan hidup. Studi ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode sinkronik diakronik. Dalam pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survey sekunder dan survey primer. Adapun hasil temuan studi ini adalah terkait dengan perkembangan kawasan dari tahun 1728-2009 ditinjau dari elemen fisik dan perkembangan kawasan ditinjau dari faktor politik, ekonomi, sosial, serta budaya. Oleh pemerintah kota Tanjungpinang, kawasan tersebut direncanakan menjadi kawasan wisata religius. Eksploitasi kawasan ini menjadi kawasan wisata tanpa konsep yang jelas terhadap lingkungan pecinan Senggarang dapat berdampak buruk akibat perubahan, pengembangan atau perbailcan yang justru dapat menghilangkan keunikan, kesejarahan dan makna yang terkandung didalamnya.

Item Type: Thesis (S2)
Uncontrolled Keywords: Pecinan, pelestarian berdasarkan makna kulturalnya
Subjects: Magister Teknik Arsitektur > Digital Arsitektur
Divisions: Pasca Sarjana > Magister Teknik Arsitektur
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 13 Jan 2025 08:16
Last Modified: 13 Jan 2025 08:16
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/33376

Actions (login required)

View Item View Item