Anver, Suardi (2013) UJI KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR PADA PEMBUATAN BATAKO DENGAN BAHAN TAMBAH MILL (SERBUK BATU PUTIH) GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TS13344.pdf Download (838kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TS13344.pdf Download (217kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TS13344.pdf Download (228kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TS13344.pdf Restricted to Registered users only Download (389kB) |
||
Text (Bab IV)
4TS13344.pdf Restricted to Registered users only Download (841kB) |
||
Text (Bab V)
5TS13344.pdf Restricted to Registered users only Download (347kB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TS13344.pdf Download (261kB) | Preview |
Abstract
Batako merupakan bahan bangunan yang berupa bata cetak alternatif pengganti batu bata yang tersusun dari komposisi antara pasir, semen Portland dan air. Batako tergolong berat sehingga sangat membebani struktur. Inovasi yang dilakukan disini yaitu mensubtitusi sebagian dari semen dengan Mill serbuk batu putih gunung kidul, dimana Mill mempunyai beberapa kandungan yang sama dengan semen sehingga dapat bereaksi dengan semen, mill mempunyai berat jenis yang lebih ringan dan harga mill sangat murah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental. Pada penelitian ini digunakan mill sebagai subtitusi antara lain 10%, 20%, 30%, 40%, 50% dari volume semen, dengan perbandingan campuran 1 PC : 6 Pasir dengan f.a.s 0,5. Bentuk benda uji untuk pengujian kuat tekan berbentuk batako dengan dimensi 40cm x 10cm x 20cm, dan untuk pengujian serapan air berupa kubus dengan panjang sisi 10cm. Pemeriksaan benda uji terhadap kuat tekan dan serapan air dilakukan pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukan bahwa batako dengan bahan tambah mill dapat mengurangi biaya, mengurangi berat batako juga membuat batako semakin kedap air. Kuat tekan untuk batako dengan subtitusi semen 50% memiliki kuat tekan 33,9372 Kgf/cm² lebih rendah dari batako normal yang tidak menggunakan bahan tambah yaitu sebesar 51,5395 Kgf/cm². batako normal dan variasi penambahan mill 20% masuk dalam kategori batako dengan mutu B1, sementara variasi dengan penambahan mill sebesar 10%, 30% dan 40% masuk dalam kategori batako dengan mutu A2, dan untuk variasi dengan penambahan mill sebesar 50% masuk dalam kategori batako dengan mutu A1. Hasil penyerapan air terendah batako pada variasi subtitusi semen 50% yaitu sebesar 9,64%, lebih rendah dari batako normal. Serapan air yang terjadi pada masing-masing variasi masih memenuhi standar yang ditetapkan oleh PUBI 1982.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | batako, kuat tekan, serapan air, mill |
Subjects: | Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 24 Jul 2013 11:42 |
Last Modified: | 24 Jul 2013 11:42 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3338 |
Actions (login required)
View Item |