Pabubung, Michael Reskianto ERA KECERDASAN BUATAN DAN DAMPAK TERHADAP MARTABAT MANUSIA DALAM KAJIAN ETIS (2022). [Research] (Unpublished)
![]() |
Text (Michael Reskianto Pabubung)
Laporan Penelitian Michael Reskiantio Pabubung-Ch. Suryanti (DP).pdf Restricted to Repository staff only Download (898kB) |
Abstract
Perkembangan kecerdasan buatan (AI) memberi dampak positif dan negatif bagi hidup manusia secara keseluruhan (Bess, 2018; Cath, 2018; Roberts, 2021). Meski demikian, bagian dari hidup manusia yang paling rentan terhadap perkembangan AI yang tidak disertai dengan etika berteknologi yang sejati adalah martabat manusia (Matthias, 2020). Manusia rentan dan mudah terluka oleh AI meski itu tidak terasa menyakitkan karena tak kasat mata dan tidak menyerang secara fisik (bdk. Kateb, 2011). Kehadiran AI mengubah banyak sistem dalam lini kehidupan, termasuk yang paling dekat yakni sistem perekonomian, pendidikan, ketenagakerjaan, dan pemerintahan. Banyak orang akan kehilangan pekerjannya, dan muncul kecemasan di kalangan kaum muda yang belum siap untuk menghadapi tantangan dunia ketenagakerjaan baru yang menuntut sesuatu yang lebih lantaran penerapan AI dalam dunia kerja. Akan lahir kelas-kelas ekonomi dan sosial baru, serta tercipta jurang- jurang sosial karena ketidaksetaraan dalam akses terhadap AI (Girasa, 2020). Privasi warga negara akan menjadi kabur lantaran penerapan sistem AI dalam pemerintahan, sehingga kebebasan sebagai salah satu syarat dari martabat manusia diperlemah (Kateb, 2009; Leong, 2019). Tujuan utama dari kajian ini adalah memberi sumbangan pemikiran etis terhadap dampak negatif yang ditimbulkan oleh AI khususnya mengenai martabat manusia. Penelitian ini sangat relevan untuk menanggapi kebutuhan global kontemporer khususnya dalam cara hidup yang semestinya di zaman AI (bdk. Herzfeld, 2002). Relevansi terhadap kebutuhan global ini berefek pada dua pihak (1) pengguna teknologi, dan (2) para pengembang dan pengambil keputusan. Para pengguna bisa disadarkan untuk semakin peka terhadap sisi positif dan negatif AI yang berdampak bagi kehidupan, bahkan tidak bisa lepas dari kehidupan. Maka dibutuhkan kebijaksanaan tertentu untuk menilai dan mengambil sikap, khususnya berkaitan dengan martabat manusia. Selanjutnya, para pengembang (developer) bisa disadarkan untuk menjadikan manusia sebagai tujuan dalam segala karya mereka. Demikian pula halnya dengan para pengambil kebijakan –dalam hal ini pemerintah- diharapkan bisa mempertimbangkan nilai kemanusiaan dan hak-hak manusiawi (human rights), serta tidak memantik ancaman keamanan dan menciptakan tirani baru atas dasar kontrol AI (Ryan, 2020). Tulisan ini menggunakan metode kualitatif melalui analisis literatur. Data yang digunakan dalam tulisan ini berasal dari jurnal, buku, dan artikel yang terkait dengan martabat manusia, etika, dan artificial intelligence dengan fokus pada terbitan sepuluh tahun terakhir. Kajian ini menggunakan artificial intelligence sebagai objek material dan martabat manusia dari sudut pandang filosofis sebagai objek formal.
Item Type: | Research |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | etika; kecerdasan buatan (AI); kesetaraan; martabat manusia; privasi |
Subjects: | Arsitektur > Teknologi Arsitektural Penelitian Dosen > Arsitektur > Teknologi Arsitektural |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 15 Mar 2025 19:40 |
Last Modified: | 15 Mar 2025 19:40 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/33755 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |