Analisis Potensi Tumbuhan Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta Sebagai Bahan Tabir Surya Mencegah PhotoAging (2023)

Junaedi, Sendy and Arsiningtyas, Ines Septi Analisis Potensi Tumbuhan Taman Nasional Gunung Merapi Yogyakarta Sebagai Bahan Tabir Surya Mencegah PhotoAging (2023). [Research] (Unpublished)

[img] Text (Sendy Junedi dan Ines Septi Arsiningtya)
Laporan Akhir Penelitian a.n. Sendy.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Tingginya index ultraviolet sinar matahari di Indonesia menjadi ancaman terjadinya photoaging dan kanker kulit. Tabir surya di pasaran banyak menonjolkan nilai sun protective factor (SPF) untuk mencegah kontak sinar UV dengan kulit. Meskipun demikian, efektivitasnya sangat singkat sehingga membutuhkan berkali-kali aplikasi ke kulit. Untuk meningkatkan efektivitas tabir surya, diperlukan bahan antioksidan tinggi yang mampu mendegradasi Reactive Oxygen Species di sel kulit dan mencegah kerusakan protein extracellular matrix pada kulit. Clidemia hirta, Melastoma affine dan Phylanthus urinaria, merupakan tumbuhan yang tumbuh di Taman Nasional Gunung Merapi dan memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi (IC50 < 6 ppm). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai SPF, menganalisa aktivitas antioksidan dan antiglikasi protein penyebab kerusakan ECM dari ekstrak etanol daun tiga tumbuhan di atas. Seluruh pengujian dilakukan secara in vitro dengan metode 1,1-Diphenyl-2- picrylhydrazil untuk uji antioksidan, metode penghambatan glikasi bovine serum albumin untuk uji antiglikasi, dan pengukuran absorbansi pada λ 290-320 nm untuk penentuan nilai SPF. Selain itu dilakukan kuantifikasi metabolit sekunder meliputi senyawa fenolik, flavonoid, tannin, alkaloid dan saponin. Dengan identifikasi metabolit sekunder tersebut, dapat diketahui metabolit yang berperan pada bioaktivitas ekstrak. Ektrak etanol C. hirta dan P. urinaria memiliki nilai SPF yang mirip yaitu 6 pada konsentrasi 50 ppm, sedangkan ekstrak etanol M. affine memiliki nilai SPF 3,5. Aktivitas antiglikasi dan antioksidan dari ekstrak etanol C. hirta paling tinggi, diikuti dengan berturut- turut P. urinaria dan M. affine. Dari ketiga ekstrak etanol tersebut, C. hirta dan P. urinaria memiliki aktivitas antioksidan lebih tinggi dari pada asam askorbat sebagai antioksidan poten. Tingginya bioaktivitas ekstrak etanol C. hirta dimungkinkan dari kandungan senyawa fenolik, flavonoid, tannin dan alkaloid karena ketiga metabolit tersebut ditemukan dalam jumlah banyak di C. hirta dibandingkan dengan P. urinaria dan M. affine. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa ekstrak etanol daun C. hirta memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai bahan produk tabir surya untuk photoprotection.

Item Type: Research
Uncontrolled Keywords: Antiglycation, Clidemia hirta, Melastoma affine, Phylanthus urinaria, Photoprotection
Subjects: Teknobiologi > Tekno Lingkungan
Divisions: Fakultas Teknobiologi > Biologi
Depositing User: Editor 3 uajy
Date Deposited: 16 Mar 2025 21:31
Last Modified: 16 Mar 2025 21:31
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/33779

Actions (login required)

View Item View Item