Mursyanti, Exsyupransia Perbanyakan Bibit Tanaman Kembang Telang sebagai Bahan Baku Obat melalui Pembentukan Embrio Somatik (2024). [Research] (Unpublished)
![]() |
Text (Exsyupransia Mursyanti)
Laporan Akhir Penelitian Perorangan Dr. Dra. E. Mursyanti, M. Si..pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
Abstract
Tanaman kembang telang sangat potensial dikembangkan sebagai bahan baku obat dikarenakan banyak kandungan senyawa kimia, seperti saponin, flavonoid, alkonoid, Ca oksalat, dan sulfur. Kandungan flavonoid bermanfaat bagi inflamasi, antimikrobia, antialergi, dan antioksida. Untuk pemanfaatannya sebagai obat herbal, maka tanaman kembang telang harus dapat diperbanyak dalam jumlah yang besar dalam waktu yang singkat untuk menjaga pasokan bahan baku obat. Salah satu metode yang banyak digunakan adalah metode somatik embriogenesis yang dapat menghasilkan anakan yang seragam dan identik dengan induknya. Perlakuan fitohormon umum digunakan untuk induksi kalus yang bersifat embriogenik. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan kalus embriogenik melalui perlakuan fitohormon, yaitu TDZ dan kombinasi antara 2,4 D dan kinetin, serta untuk mengetahui pola perkembangan embrio somatik yang dibentuk. Variasi hormon TDZ yang digunakan yaitu 1,2,3,4 dan 5 ppm, sedangkan variasi konsentrasi 2,4 D yang digunakan 1,2,3 ppm yang dikombinasi dengan kinetin 0,1 ppm. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi pembuatan medium dan stok hormon, persiapan dan sterilisasi eksplan, penanaman eksplan untuk induksi pembentukan embrio somatik, dan pengamatan pertumbuhan kalus embriogenik, dan perbanyakan embrio somatik. Parameter yang diukur meliputi pengamatan morfologi eksplan membentuk kalus maupun embrio somatik, prosentase eksplan membentuk kalus embriogenik, prosentase browning dan kontaminasi, hari pertama muncul kalus embriogenik, prosentase eksplan membentuk kalus non embriogenik, perbedaan morfologi kalus non embriogenik dan embriogenik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua perlakuan hormon baik menggunakan TDZ dengan konsentrasi 1,2,3,4,5 ppm maupun menggunakan 2,4 D dengan konsentrasi 1,2,3 ppm yang dikombinasi dengan kinetin 0,1 ppm, menghasilkan kalus yang bersifat embriogenik dan berhasil tumbuh menjadi embrio somatik dengan ciri morfologi berwarna hijau, bersifat kompak, dan berbentuk nodular. Hanya saja prosentase eksplan membentuk embrio somatik paling tinggi dihasilkan dari perlakuan penambahan TDZ 3 ppm, yaitu sebesar 84.375%. Perlakuan penambahan TDZ lebih potensial menginduksi eksplan membentuk embrio somatik dibandingkan perlakuan penambahan 2,4 D. Untuk perlakuan penambahan TDZ Induksi pembentukan embrio somatik tercepat terjadi pada hari ke 21 setelah inokulasi eksplan pada medium MS dengan penambahan TDZ 5 ppm. Kalus yang bersifat embriogenik dan potensial dikembangkan untuk mikropropagasi maupun digunakan sebagai target transformasi untuk tanaman transgenik adalah kalus hasil perlakuan TDZ 2, 3, 4, 5 ppm
Item Type: | Research |
---|---|
Subjects: | Teknobiologi > Tekno Lingkungan |
Divisions: | Fakultas Teknobiologi > Biologi |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 18 Mar 2025 15:55 |
Last Modified: | 18 Mar 2025 15:55 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/33832 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |