Lisantono, AM. Ade and Maryani, Desi Sifat Mekanik Beton Ringan Expanded Polystyrene dengan Perlakuan Panas dan Penambahan Serat Polyprophylene (2024). [Research] (Unpublished)
![]() |
Text (Ade Lisantono dan Desi Maryani)
Laporan Akhir Penelitian Prof Ade-Desi Maryani.pdf Restricted to Repository staff only Download (8MB) |
Abstract
Beton ringan sebagai bahan material yang memiliki berat jenis lebih ringan dibanding beton normal pada umumnya, menjadikannya sebagai bahan yang diminati untuk bahan dasar pembuatan elemen non struktural suatu bangunan, misalnya partisi pracetak. Salah satu jenis agregat ringan yang dapat digunakan sebagai penyusun beton adalah expanded polystyrene (EPS). EPS memiliki ketahanan terhadap panas yang baik, penyerapan air yang rendah, dan harganya ekonomis. Berat satuan EPS tergolong ringan, namun memiliki sifat mekaniknya yang buruk. Penambahan serat polyprophylene pada beton ringan EPS diharapkan dapat memperbaiki ikatan dan daya lekat pada bahan penyusunnya, sehingga mencegah terjadinya retak-retak dan menambah daktilitas pada komponen beton ringan. Permasalahan yang akan diteliti di dalam penelitian ini adalah sifat mekanik beton ringan EPS dengan perlakuan panas dan penambahan serat polyprophylene. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kekuatan tekan, modulus elastisitas, dan kekuatan tarik belah dan kekuatan lentur dari beton ringan. Evaluasi tersebut menjadi dasar penentuan teknis terhadap layak atau tidaknya penggunaan material yang diteliti sebagai komponen beton struktural. Dengan demikian, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pembelajaran atau referensi bagi para pelaku konstruksi dalam bidang penelitian, industri, dan perancangan elemen struktur Penelitian ini dimulai dengan studi literatur terhadap penelitian-penelitian yang berkaitan dengan evaluasi penggunaan EPS sebagai agregrat ringan dan pengaruh penambahan serat polyprophylene pada beton. Persiapan alat dan bahan pengujian dilakukan setelah studi literatur selesai dikerjakan. Tahap pengujian terdiri dari dua (2) macam, yaitu pengujian pendahuluan (pengujian pada agregat ringan, berupa organic impurities, staining, loss on ignition, grading, bulk density, dan clay lumps) dan pengujian utama (pengujian pada beton yang meliputi uji kuat tekan, modulus elastisitas, dan kuat tarik belah, dan kuat lentur). Pengujian mengacu pada ASTM C330-09 tentang Standar Specification for Lightweight Aggregates for Structural Concrete. Benda uji berupa silinder beton dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm yang akan diuji pada usia beton 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Pada pengujian kuat tekan, modulus elastisitas, dan kuat tarik belah digunakan sekurang-kurangnya 3 silinder untuk tiap variasi pengujian, sementara pengujian kuat lentur membutuhkan sekurang-kurangnya 3 balok dengan dimensi 200x200x700mm untuk tiap variasi pengujian. Berdasarkan hasil penelitian, kekuatan desak rata-rata menurun berturut-turut 12%, -54%, 6%, dan -23% pada umur beton 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Penurunan nilai kekuatan desak beton serat ini disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan air untuk melarutkan serat polyprophylene. Pada pengujian kekuatan tarik belah meningkat berturut-turut -35%, -18%, 13%, dan 25% pada umur beton 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari. Penggunaan serat polyprophylene pada silinder beton dapat meningkatkan kekuatan tarik belah beton sebesar 25% pada umur beton 28 hari dibandingkan dengan beton non serat. Peningkatan nilai kekuatan lentur (MOR) beton serat berturut-turut sebesar 22%, 38%, -11%, dan 28% pada umur beton 7 hari, 14 hari, 21 hari, dan 28 hari terhadap beton non serat.
Item Type: | Research |
---|---|
Subjects: | Sipil > Struktur Sipil > Struktur |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor 3 uajy |
Date Deposited: | 18 Mar 2025 16:16 |
Last Modified: | 18 Mar 2025 16:16 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/33835 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |