Sari, Adhiyati Mustiva (2009) KONSUMSI BURUNG BONDOL JAWA (Lonchura leucogastroides Horsefield dan Moore) DI PERSAWAHAN KELURAHAN SUMNYANG, KLATEN. S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0BL00938.pdf Download (180kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1BL00938.pdf Download (46kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2BL00938.pdf Download (64kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3BL00938.pdf Restricted to Registered users only Download (52kB) |
||
Text (Bab IV)
4BL00938.pdf Restricted to Registered users only Download (700kB) |
||
|
Text (Bab V)
5BL00938.pdf Download (553kB) | Preview |
Abstract
Telah dilakukan penelitian mengenai Konsumsi Burung Bondol Jawa (Lonchura leucogastroides Horsefield and Moore) di Persawahan Kelurahan Sumnyang, Klaten. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2008. Tujuan penelitian untuk mengetahui jumlah konsumsi Bondol jawa dan dampaknya di sawah anorganik dan organik. Metode penelitian yang dilakukan untuk mengetahui jumlah Bondol jawa adalah perhitungan langsung di lokasi penelitian. Jumlah konsumsi diketahui dengan eksperimen di dalam kadang, karena pengamatan secara langsung sulit dilakukan. Untuk membedakan jumlah kerugian produksi padi digunakan analisis Uji-t. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa burung datang setiap saat pada sawah anorganik maupun organik. Namun jumlah burung lebih banyak terlihat antara jam 07.00-08.00wib dan 15.00- 16.00wib. Jumlah burung yang mencari makanan di sawah anorganik adalah 663 (±96,6;n=25) ekor/hari/ha sedangkan di sawah organik 822 (±137,7;n=25) ekor/hari/ha. Berdasarkan eksperimen di kandang, dengan memberikan makanan yang berbeda jumlah konsumsi yaitu 6.46 (±2.23;n=60) gr/ekor padi anorganik dan 5.59 (±1.25;n=60) gr/ekor padi organik. Hasil analisis memperlihatkan tidak beda nyata. Hasil yang sama juga diperoleh jika pemberian makanan yang berbeda (anorganik dan organik) diberikan dalam satu kandang jumlah konsumsi dengan perlakuan ini sebesar 3,48 (±1,02;n=60) gr/ekor padi anorganik dan 3,38 (±1,33;n=60) gr/ekor padi organik. Besar kerugian di sawah anorganik 142,6 (±20,9;n=25) kg/ha atau 2,59% dari produksinya (5,5 ton/ha), sedang di sawah organik 153,1 (±25,65;n=25) kg/ha atau 2,78% dari produksinya dan analisis memperlihatkan tidak beda nyata. Kerugian ini masih kecil jika dibandingkan dengan kerugian hama yang disebabkan oleh hama Ganjur (Orseolia oryzae) yaitu antara 50-75% dan virus Tungro (Tungro) yang menyebabkan kehilangan produksi padi sebesar 90% hingga puso.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Subjects: | Teknobiologi > Tekno Lingkungan |
Divisions: | Fakultas Teknobiologi > Biologi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 31 Jul 2013 08:05 |
Last Modified: | 31 Jul 2013 08:05 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3424 |
Actions (login required)
View Item |