PERS DAN KONFLIK PERANG SUKU DI TIMIKA (Analsis Ftraming tentang Pemberitaan Konflik Perang Suku di Kwamki Lama, Timika dalam SKH Lokal Radar Timika)

Dugis, Noveina Silviyani (2008) PERS DAN KONFLIK PERANG SUKU DI TIMIKA (Analsis Ftraming tentang Pemberitaan Konflik Perang Suku di Kwamki Lama, Timika dalam SKH Lokal Radar Timika). S1 thesis, UAJY.

Preview	Text (Halaman Judul) 0KOM02187.pdf Download (308kB) | Preview
Preview	Text (Bab I) 1KOM02187.pdf Download (1MB) | Preview
	Text (Bab II) 2KOM02187.pdf Restricted to Registered users only Download (889kB)
	Text (Bab III) 3KOM02187.pdf Restricted to Registered users only Download (3MB)
Preview	Text (Bab IV) 4KOM02187.pdf Download (3MB) | Preview

Abstract

Konflik merupakan satu dari nilai berita yang paling diminati oleh media massa. Bukan hanya digemari oleh media massa saja, khalayak pembaca pun dinilai sangat antusias akan berita dengan nilai konflik. Konflik yang menggunakan kekerasan dalam segala bentuknya memang menarik. Apalagi jika dikaitkan dengan sebuah industri media massa yang memiliki berbagai kepentingan dan problematika di dalamnya. Kini terjadi sebuah perang yang melibatkan para jurnalis melawan berbagai tendensi dalam diri mereka sekaligus dengan himpitan tatanan organisasi dan industri media tempat mereka bekerja. Masalah pemberitaan konflik loan menjadi pelik dan semakin kompleks. Apalagi ketika diketengahkan mainstream ideologi profesi yang mengutamakan dua dimensi konsep "obyektivitas" pemberitaan, yaitu faktualitas dan imparsialitas. Dalam sebuah teks berita konflik, masalah kelengkapan dan akurasi, serta relevansi suatu fakta menjadi hal yang sangat penting bagi kualitas berita. Diluar masalah faktualitas dan imparsialitas tadi, fakta-fakta seputar konflik dapat pula disajikan sebagai paket (media package) yang terbentuk oleh apa yang disebut sebagai frames/bingkai. Penelitian ini kemudian berusaha mengungkap bagaimana pembingkaian yang dilakukan oleh media cetak SKH Lokal Radar Timika dalam memberitakan peristiwa konflik perang suku yang terjadi di Kwmaki Lama, Timika, Papua. Penulis menggunakan metode penelitian Analisis Framing Entman (analisis pada level teks) dan meminjam perangkat Analisis Discourse Fairclough (analisis pada level konteks). Melalui penggabungan kedua metode penelitian ini, penulis dapat menghubungkan hasil analisis pads level teks berita dengan hasil analisis pada level konteks media. Dimana teks yang ditulis dan diproduksi oleh Radar Timika ini tidak serta-merta muncul begitu saja, melainkan dipengaruhi juga oleh suatu konteks tertentu yang melatarbelakangi lahirnya teks berita tersebut. Frame yang muncul pertama adalah konflik perang suku di Kwamki Lama, Timika dinilai sebagai bentuk aksi kerusuhan warga dengan melibatkan banyak aksi kekerasan serta pelanggaran HAM dan Hukum. Berkaitan dengan hal ini, aparat keamanan dan pihak pemerintah lalu dianggap kurang tanggap dalam mengangani dan menyelesaikan konflik perang yang terjadi. Penegakan hukum positif oleh aparat dan realisasi janji pembangunan wilayah Kwamki Lama oleh Pemda setempat, kemudian disebut sebagai solusi perdamaian bagi perang suku di Kwamki Lama, Timika. Berangkat dari penelitian ini, penulis dapat menjelaskan bagaimana pembingkaian yang dilakukan oleh SKH Lokal Radar Timika terhadap pemberitaan konflik perang suku. Disini, sebuah media massa dapat berperan sebagai penyembunyi konflik, peredam konflik, atau malahan sebagai peruncing konflik yang terjadi. Jurnalisme damai kemudian dipakai sebagai sebuah pendekatan alternatif dalam agenda peliputan media di daerah konfliklrawan konflik seperti Timika. Meskipun belum sempurna merealisasikan pedoman jurnalisme damai yang mengacu pada teori resolusi konflik, namun sebagai media cetak harian tunggal yang terbit di Kabupaten Mimika, Radar Timika berupaya menyajikan berita yang berimbang sekaligus menarik bagi khalayaknya.

Actions (login required)

View Item