ANALISIS KINERJA SIMPANG NON SIMETRIS DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN (Studi Kasus Simpang Jalan Bantul, Suryodiningratan, dan Prapanca)

Minggianto, Reno (2005) ANALISIS KINERJA SIMPANG NON SIMETRIS DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN (Studi Kasus Simpang Jalan Bantul, Suryodiningratan, dan Prapanca). S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TS09936.pdf

Download (824kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TS09936.pdf

Download (444kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TS09936.pdf

Download (395kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3TS09936.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (Bab IV)
4aTS09936.pdf
Restricted to Registered users only

Download (334kB)
[img] Text (Bab V)
5TS09936.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img]
Preview
Text (Bab VI)
6TS09936.pdf

Download (152kB) | Preview

Abstract

ANALISIS KINERJA SIMPANG NON SIMETRIS DENGAN BERBAGAI PERLAKUAN Studi Kasus Simpang Jalan Bantul, Suryodiningratan, dan Prapanca), Reno Minggianto, No. ivlhs : 09936, tahun 2005, PPS Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Banyak simpang di Yogyakarta saat ini berada dalam kondisi di bawah standar, baik dari sisi geometrik, rambu, maupun pengaturan (misalnya sinyal). Di samping itu, penyaiahgunaan ruang jalan telah mengurangi areal bagi hiii lintas yang mendekati maupun yang berada di simpang. Penelitian dilakukan pada simpang Jalan Bantul, Suryodiningratan, dan Prapanca. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26, 27, dan 30 November 2004. Analisis dibatasi pada kapasitas, derajat kejenuhan, antrian, dan tundaan. Perlakuan yang diberikan pada simpang adalah simpang tak bersinyal dan simpang bersinyal. Anaiisis dilakukan berdasarkan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MI0I'97). Dari hasil perhitungan, dihasilkan kapasitas 2693,13 smp/jam. Derajat kejenuhan 1,06. Tundaan simpang rata-rata 22,46 det/smp. Peluang antrian yang terjadi 45-91 %. Dari hasil analisis dapat disimpulkan baliwa alternatif yang paling efektif untuk perlakuan simpang tak bersinyal adalah alternatif III, yaiiu dengan tnelakukan pelebaran jalan pada Jalan Bantul menjadi 11 meter, pemasangan rambu/tanda larangan berhenti dan larangan parkir, serta pemberlakuan satu arah pads Jalan Suryodiningratan (hanya untuk kendaraan yang menuju ke arah barat). Kapasitas yang dihasilkan sebesar 3706,83 smp/jam, deraiat kejenuhan 0,77, tundaan simpang rata-rata 12,17 det/smp, peluang antrian 24-49 %. Alternatif yang paling efektif untuk simpang bersinyal adalah dengan alternatif III, yaitu pengaturan empat fase tanpa LTOR dengan arus tenlindung. Wake siklus yang terjadi 91 detik. Kapasitas yang diliasilkan pada Jalan Suryodiningratan 1504,1 snp/jam, Jalan Bantul Selatan 2976 smp/iam, Jalan Prapanea 996,6 snip/jam, Jalan Bantul Utara 3079,9 smp/jam: Derajat kejenuhan pada Jalan Suryodiningratan 0,85, Jalan Bantul Selatan 0,85, Jalan Prapanca 0,50, Jalan Bantu:! Utara 0,85. Panjang antrian pada Jalan Suryodiningratan 74 meter, Jalan Bantul Selatan 99 meter, Jalan Prapanea_. 47 meter, Jalan Bantul Utara 134 meter. Tundaan rata-rata simpang 45,01 det/smp.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Kata kunci : Simpang bersinyal, simpang tak bersinyal, Kapasitas, Derajat kejenuhan, Antrian, Tux! daan
Subjects: Sipil > Manajemen Konstruksi
Sipil > Manajemen Konstruksi
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 05 Aug 2013 10:39
Last Modified: 05 Aug 2013 10:39
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3506

Actions (login required)

View Item View Item