Basuki, Titus Teguh (2005) PENGGUNAAN SERBUK BATU LINTANG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA). S1 thesis, UAJY.
|
Text (Halaman Judul)
0TS10178.pdf Download (188kB) | Preview |
|
|
Text (Bab I)
1TS10178.pdf Download (79kB) | Preview |
|
|
Text (Bab II)
2TS10178.pdf Download (189kB) | Preview |
|
Text (Bab III)
3TS10178.pdf Restricted to Registered users only Download (170kB) |
||
Text (Bab IV)
4TS10178.pdf Restricted to Registered users only Download (612kB) |
||
Text (Bab V)
5TS10178.pdf Restricted to Registered users only Download (592kB) |
||
|
Text (Bab VI)
6TS10178.pdf Download (1MB) | Preview |
Abstract
PENGGUNAAN SERBUK BATU LINTANG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS PADA SPLIT MASTIC ASPHALT (SMA), Titus Teguh Basuki, No. Mhs.: 00.02.10178 tahun 2005, PPS Teknik Sipil Transportasi, Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Split Mastic Asphalt (SMA) merupakan salah satu jenis konstruksi lapis perkerasan campuran panas (hot mix) dengan gradasi terbuka, yang tersusun oleh split (agregat kasar) dengan prosentase tinggi (± 75%), mastik aspal yang tersusun dari agregat halusfiller, dengan aspal sebagai bahan ikat. Dalam penerapannya, ditambahkan serat selulosa sebagai bahan tambah (additive) berupa Roadcel-50 yang berfungsi untuk menstabilisasi kadar aspal yang cukup tinggi. Pada saat ini penggunaan agregat halus untuk lapis keras masih terpaku pada pasir maupun abu batu, sehingga perlu dipikirkan suatu bahan alternatif sebagai pengganti. Salah satu bahan altematif yang berpotensi untuk digunakan adalah serbuk batu lintang (kalsit) yang banyak dijumpai di daerah Pacitan (Jawa Timur), Kecamatan Semanu dan Bedoyo (Kab. Gunung Kidul, DIY). Penggunaan serbuk batu lintang sebagai agregat halus diharapkan mampu menjadi bahan altematif yang lebih ekonomis dan memenuhi persyaratan teknis untuk digunakan sebagai bahan perkerasanjalan. Pada penelitian ini yang ditinjau adalah pengaruh penggunaan serbuk batu lintang sebagai agregat halus pads SMA terhadap karakteristik Marshall seperti density, Void Filled With Asphalt (VFWA), Void In The Mix (VITM), stabilitas, flow, dan Marshall Quotient (QM). Penelitian ini menggunakan metode Marshall yang dilakukan pada beberapa variasi benda uji. Variasi kadar penggunaan serbuk batu lintang pada benda uji adalah sebesar 25%; 50%; 75% dan 100%. Prosentase ini berdasarkan berat serbuk batu lintang yang tertahan saringan no.100; no.200; dan filler (lolos saringan no.200). Bahan tambah berupa Roadcel-50 ditambahkan sebesar 0,3% dari berat total campuran. Kadar aspal yang digunakan untuk masing-masing variasi adalah 5,5%; 6,0%; 6,5%; dan 7,0%. Dari basil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan serbuk batu lintang nilai density, Void Filled With Asphalt (VFWA), Marshall Quotient (QM) cenderung meningkat, sedangkan nilai Void In The Mix (VITM), stabilitas, dan flow cenderung menurun. Pada campuran SMA tanpa serbuk batu lintang dicapai nilai-nilai karakteristik Marshall yang lebih baik dibandingkan dengan campuran SMA yang menggunakan serbuk batu lintang. Dari peninjauan terhadap semua kriteria desain Marshall diperoleh benda uji yang masih memenuhi spesifikasi teknis yaitu pada kadar serbuk batu lintang 50% dan 100% dengan kadar aspal masing-masing 7%.
Item Type: | Thesis (S1) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Kata kunci: Split Mastic Asphalt (SMA), serbuk batu lintang, density, Void Filled With Asphalt (VFWA), Void In The Mix (VITM), stabilitas, flow, Marshall Quotient (QM), Marshall test. |
Subjects: | Sipil > Geo Teknik Sipil > Geo Teknik |
Divisions: | Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 06 Aug 2013 07:50 |
Last Modified: | 06 Aug 2013 07:50 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/3511 |
Actions (login required)
View Item |