HH, Setio Budi (2012) REBRANDING YOGYAKARTA : PENGGUNAAN MODEL ANHOLT UNTUK PENGUATAN POSISI SEBAGAI KOTA BUDAYA, PENDIDIKAN DAN TUJUAN WISATA. In: proceeding strategi communication branding di era industri kreatif, 24 Januari 2012, Malang.
|
Text
PRO4721-.pdf Download (262kB) | Preview |
Abstract
Mem”branding” kembali Yogyakarta adalah tantangan pengembangan industry kreatif, bagi pemerintah dan berbagai elemen masyarakat atau lembaga yang relevan. Terutama merumuskan focus pada pilar-pilar utama atau potensi utama. Dalam konteks ini pemikiran/model Simon Anholt (2000), tentang nation brand hexagon bias dijadikan rujukkan. Anholt menyebut ada 6 aspek (tourism, people, expert, governance, investment & immigration, culture & heritage) untuk membangun “brand nation”. Bagaimana model tersebut dimodifikasi menjadi “brand Jogja” adalah persoalan yang akan dibahas dalam paper ini.
Item Type: | Conference or Workshop Item (Paper) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | branding, Yogyakarta, national brand indext, anholt |
Subjects: | Komunikasi > Advertising |
Divisions: | Fakultas ISIP > Ilmu komunikasi |
Depositing User: | Editor UAJY |
Date Deposited: | 18 Oct 2013 08:41 |
Last Modified: | 18 Oct 2013 09:24 |
URI: | http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/4073 |
Actions (login required)
View Item |