PERANCANGAN PUSAT DOKUMENTASI YAYASAN SENI CEMETI DI YOGYAKARTA

Pane, Dessy Zahara Angelina (2005) PERANCANGAN PUSAT DOKUMENTASI YAYASAN SENI CEMETI DI YOGYAKARTA. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TA08313.pdf

Download (245kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TA08313.pdf

Download (669kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TA08313.pdf

Download (468kB) | Preview
[img] Text (Bab III)
3TA08313.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Bab IV)
4TA08313.pdf
Restricted to Registered users only

Download (690kB)
[img] Text (Bab V)
5TA08313.pdf
Restricted to Registered users only

Download (373kB)

Abstract

Yogyakarta sebagai kota budaya mempunyai aktivitas seal yang cukup menonjol. Hal tersebut menyangkut keberadaan unsur-unsur pelaku kegiatan seni itu sendiri antara lain seniman, fasilitas pendidikan format dan info J kelompok penduktmg aktifitas seni dan masyarakat serta wisatawan sebagai pelaku dan peminat karya seni. Agenda kegiatan seni rupa dan pertunjukan seakan tiada henti, selalu silih berganti mengisi keseharian kota. Selain dikenal. sebagai kota budaya, Yogyakarta juga dikenal sebagai kota pendidikan dan kota pariwisata karena mempunyai nilai historis dan budaya yang tinggi. Agenda kegiatan seni makin padat dengan munculnya seni kontemporer sebagai alternatif (jika tak dapat disebut sebagai pemberontakan ) di dunia seni. Berbeda dengan seal modem yang mampu membocorkan konsepsi seni dalam wilayah publik melalui konstruksi sejarah seni rupa modem yang homogenik dan menyusun kaidah seal yang melahirkan karya-karya dengan visual property yang mampu menjustifikasi kehadirannya sebagai seni, tampilan seal rupa kontemporer tidak memiliki visual properly yang segera bisa ditangkap sebagai karya seni. Paradoks lain, walau kadang seni rupa kontemporer kerap memanifestasikan dirinya dengan kegiatan langsung yang berinteraksi dengan publik atau Nadir langsung di ruang-ruang publik, tapi hal itu justru menyulitkan publik untuk menerimanya sebagai seal. Publik telah terbiasa untuk menerima karakter auratik yang dituju karya-karya Beni modem. Seni kontemporer makin kompleks, dengan menggunakan beragam kemungkinan yang diapropriasi dan didaur clang dari berbagai somber, dengan persentuhannya yang langsung dengan publik awam. Seni kontemporer jugs makin suht, karena persentuhannya dan pewacanaannya yang melibatkan teori-teori budaya mutakhir. Tapi seni rupa kontemporer jugs menggairahkan bagi seniman, publik seninya, dan pihak-pihak pendukungnya. Karen makin terbukanya kemungkinan yang sebelumnya tidak bisa dilakukan dalam seni. Kenyataannya seni rupa kontemporer sangat konduksif. Jumlah seniman semakin banyak, begitu pula ruang-ruang yang tersedia bagi praktek seni kontemporer. Sekian banyak peristiwa berkesenian tentulah memerlukan pendokumentasian yang konsisten, namun ironisnya, Yogyakarta yang tak pernah tidur dari kegiatan seni rupa ternyata tak memiliki pusat dokumentasi seni rupa. Perpustakaan dan museum yang tersedia lebih banyak diselenggarakan oleh lembaga pemerintah maupun sejumlah lembaga nirlaba, itupun kebanyakan ditujukan untuk kepentingan kalangan sendini; pendokumentasian hanya dilakukan terhadap program-program maupun kegiatan-kegiatan intern lembaga-lembaga tersebut. Berdasarkan hal-hal di atas, sangatlah penting rasanya untuk membangun sebuah pusat dokumentasi di Yogyakarta, yang dirancang baik sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan sebuah pusat dokumentasi dan tujuan-tujuan yang ingin dicapainya, seining dengan marak dan aktifnya kegiatan berkesenian, terutama seni kontemporer, di sebuah kota'yang sering disebut-sebut sebagai pusat budaya di pulau Jawa. Karena itulah Yayasan Seni Cemeti (YSC) Yogyakarta, sebuah lembaga nirlaba yang mencoba melakukan pemberdayaan infrastruktur seni rupa di Indonesia dengan bidang utama dokumentasi dan riset, didirikan. Meskipun telah berusaha semaksimal mungkin beiperan sebagai pusat dokumentasi seni, namun YSC belum terlalu berhasil menyampaikan misi dan visinya terhadap publik karena tidak memiliki space danplace yang memadai dan representatif. Diharapkan dengan pembangunan gedung Pusat Dokumentasi YSC ini akan makin memberdayakan kehidupan dunia seni, khususnya seni rupa kontemporer, sebagai suatu bentuk hasil kebudayaan yang tidak hanya dekat dengan semmann atau seniwatinya, namim jugs dekat dan tentunya bermantaat bagi masyarakat yang mengapresiasinya.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 25 Oct 2013 11:25
Last Modified: 25 Oct 2013 11:25
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/4140

Actions (login required)

View Item View Item