LANDASAN KONSEPSUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT MEDITASI DI BANTUL

Prasetyanti, Aditya Nuringtyas (2013) LANDASAN KONSEPSUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN PUSAT MEDITASI DI BANTUL. S1 thesis, UAJY.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TA11204.pdf

Download (105kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TA11204.pdf

Download (81kB) | Preview
[img] Text (Bab II)
2TA11204.pdf
Restricted to Registered users only

Download (396kB)
[img] Text (Bab III)
3TA11204.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)
[img] Text (Bab IV)
4TA11204.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text (Bab V)
5TA11204.pdf
Restricted to Registered users only

Download (7MB)
[img]
Preview
Text (Bab VI)
6TA11204.pdf

Download (4MB) | Preview

Abstract

Meditasi merupakan salah satu ajaran Buddha di India, yang menyebar melalui Cina dan Korea. Meditasi muncul karena manusia menginginkan ketenangan batin. Meditasi adalah suatu proses menuju tercapainya keadaan meditatif yaitu suatu keadaan dimana seseorang dapat melihat dengan cara baru yang sangat berbeda dengan cara sebelumnya (pemurnian diri), akan menjadi lebih tenang, seolah-olah sesuatu berjalan tanpa tekanan. Pusat Meditasi merupakan suatu tempat untuk berlatih dan bimbingan meditasi yang terisolasi dari kondisi duniawi dan mendukung kegiatan berlatih meditasi sehingga manusia sungguh dapat mengerti dan menghayati meditasi. Bangunan Pusat Meditasi dirancang untuk menunjang berhasilnya kegiatan meditasi yang menuntut ketenangan, keheningan dan kenyamanan hingga terciptanya kondisi batin yang hening. Untuk itu memerlukan penyelesaian arsitektural secara spesifik agar dapat menunjang keberhasilan kegiatan pelatihan peserta meditasi. Karakter kegiatan peserta adalah menjaga ketenangan, keseimbangan batin untuk mengamati napas dan sensasi tubuhnya sehingga diusahakan pikirannya tidak teralihkan pada hal lain saat meditasi. Dalam hal ini Pusat Meditasi berperan untuk membantu memfokuskan perhatian peserta meditasi kedalam dirinya dan mempengaruhi batin peserta agar tidak menjadi bergejolak dan kacau atau mengembara ke objek lain karena adanya kontak indera. Maka dibutuhkan penyelesaian secara arsitektural yang mendukung suasana kondusif batin peserta menjadi hening, sehingga dapat memusatkan konsentrasinya selama meditasi. Konsep kekosongan Zen yang mengheningkan sesuai digunakan dalam pendekatan perancangan Pusat Meditasi di Bantul ini. Karakter esensial dalam kekosongan Zen yaitu: simplicity (kesederhanaan), naturalness (kealamian) dan formless (tanpa bentuk), yang akan ditransformasikan melalui pengolahan tatanan ruang. Konsep simplicity ditransformasikan melalui wujud tatanan ruang yang geometris, polos, dan hening. Konsep naturalness diwujudkan dengan menghadirkan unsur alami yaitu cahaya, air, angin dan tanah. Konsep formless diwujudkan sebagai non-existence dan limitless space (ruang yang seolah tanpa batas) yang secara khusus diterapkan pada ruang meditasi. Ketiga karakter esensial dalam kekosongan Zen ini diharapkan mampu memberikan kedamaian dan ketenangan sesuai dengan tuntutan batin yang hening dalam bermeditasi.

Item Type: Thesis (S1)
Subjects: Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Penelitian Dosen > Arsitektur > Bangunan Arsitektural
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Arsitektur
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 08 Nov 2013 08:43
Last Modified: 08 Nov 2013 08:43
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/4221

Actions (login required)

View Item View Item