STUDI PENGARUH PENAMBAHAN FIBER LOKAL TERHADAP KUAT GESER BALOK BETON MEMADAT MANDIRI

NARDO, LEO (2014) STUDI PENGARUH PENAMBAHAN FIBER LOKAL TERHADAP KUAT GESER BALOK BETON MEMADAT MANDIRI. S1 thesis, Universitas Atma Jaya.

[img]
Preview
Text (Halaman Judul)
0TS13388.pdf

Download (1MB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab I)
1TS13388.pdf

Download (134kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab II)
2TS13388.pdf

Download (191kB) | Preview
[img]
Preview
Text (Bab III)
3TS13388.pdf

Download (224kB) | Preview
[img] Text (Bab IV)
4TS13388.pdf
Restricted to Registered users only

Download (823kB)
[img] Text (Bab V)
5TS13388.pdf
Restricted to Registered users only

Download (445kB)
[img]
Preview
Text (Bab VI)
6TS13388.pdf

Download (890kB) | Preview

Abstract

Beton memadat mandiri adalah campuran beton yang mampu memadat sendiri tanpa menggunakan alat pemadat (vibrator). Sebagai gantinya, digunakan bahan tambah (admixtures) yaitu plasticizer untuk membantu beton melakukan proses pemadatan dengan sendirinya. Beton fiber adalah campuran beton dengan bahan tambah berupa potongan-potongan serat/ fiber yang terdistribusi pada beton. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan fiber lokal terhadap kuat geser retak pertama dan kuat geser runtuh balok beton Balok Beton Memadat Mandiri. Pengujian yang dilakukan meliputi kuat tekan silinder dan kuat geser balok SCC. Benda uji yang dibuat dalam penelitian ini sebanyak 12 silinder berukuran diameter ± 150 mm, tinggi ± 300 mm dan 2 buah balok berukuran 80x150x1500 mm. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 7 dan 28 hari. Perencanaan adukan beton menggunakan formulasi yang digunakan Suhendro (1990) dengan perencanaan kuat tekan = 25 MPa, faktor air semen (fas) = 0,4, kadar subtitusi fly ash sebesar 20 %, Penggunaan superplastizicer viscocrete-10 sebanyak 1,5 % serta penambahan kawat bendrat dengan panjang 60 mm, diameter 0,8 mm, aspect ratio (l/d) = 75, volume fraksi = 0,7 %. Hasil penelitian menunjukan: (1) nilai slump flow (diameter) beton SCC dengan penambahan kawat bendrat lebih kecil dibandingkan dengan beton SCC tanpa menggunakan kawat bendrat (2) berat jenis rata – rata untuk BSN dan BSF pada umur 7 serta 28 hari tergolong dalam jenis beton normal (3) penambahan fiber kawat bendrat pada adukan beton sebesar 0,7% mampu meningkatkan beban retak pertama (first crack) balok beton memadat mandiri sebesar 11,17%. (4) penambahan fiber kawat bendrat pada adukan beton sebesar 0,7% juga mampu meningkatkan beban maksimum balok beton memadat mandiri sebesar 19,27%. (5) penambahan fiber bendrat mampu mengurangi lendutan balok beton memadat mandiri sebesar 13,32 %.

Item Type: Thesis (S1)
Uncontrolled Keywords: Beton Memadat Mandiri (SCC), fiber lokal, kuat geser, beban retak pertama, beban runtuh
Subjects: Civil Engineering > Hydro
Divisions: Fakultas Teknik > Program Studi Teknik Sipil
Depositing User: Editor UAJY
Date Deposited: 16 May 2014 12:02
Last Modified: 16 May 2014 12:02
URI: http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/5121

Actions (login required)

View Item View Item